
Analisis Teknikal
Saham BBCA Masih Menguat Meskipun Asing Jualan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 August 2018 13:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah lima hari berturut-turut investor asing melakukan net buy pada BBCA, namun setengah sesi hari ini mulai melepasnya atau berbalik net sell sebesar Rp 28 miliar. Harga saham BBCA diprediksi masih mampu mengalami kenaikan karena investor lokal masih percaya pada bank milik Grup Djarum ini.
Pada sesi satu Rabu (8/8/2018) Saham berkode BBCA itu ditutup pada level 23.850 (+0,21%) naik 50 poin dengan volume transaksi 6,6 juta unit saham atau senilai Rp 159 miliar.
Sektor keuangan pada Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi sebesar 3,01% secara tahun berjalan (year to date/ytd), namun kinerja saham BBCA cukup menggembirakan dengan mencatatkan kenaikan 8,9% secara ytd.
Akhir semester I-2018, BCA membeli 2% saham ATM ALTO Melalui Central Capital Ventura (CCV), perusahaan modal ventura milik BCA. Sayang manajemen tidak bersedia membuka besaran dana yang digelontorkan untuk pembelian saham tersebut.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja membenarkan aksi korporasi tersebut. "Betul (membeli saham Alto), sekitar 2% yang CCV ambil," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/8/2018).
Bank Indonesia (BI) mewajibkan semua bank untuk terkoneksi dengan minimal dua perusahaan switching untuk menjalankan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Bagaimana saham BBCA dilihat dari sisi teknikal, Tim Research CNBC Indonesia melakukan ulasan sebagai berikut:
(Sumber: Reuters)
Saham BBCA bergerak uptrend secara jangka panjang (primary tren), namun pada jangka menengah (Secondary trend) BBCA bergerak menyamping (sideways) di antara level 21.150 - 24.700.
Pada perdagangan hari ini BBCA membentuk pola menggantung (hanging man) setelah sempat tertekan diawal perdagangan BBCA mulai berbalik menguat. Saham BBCA nampaknya masih menyimpan potensi penguatan dalam beberapa hari kedepan,
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham BBCA bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (MA-50), pergerakan 20 hari (MA-20) yang menandakan harga BBCA masih tren naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Rekor Lagi! Kapitalisasi Saham BCA Siap Menuju Rp 800 T
Pada sesi satu Rabu (8/8/2018) Saham berkode BBCA itu ditutup pada level 23.850 (+0,21%) naik 50 poin dengan volume transaksi 6,6 juta unit saham atau senilai Rp 159 miliar.
Sektor keuangan pada Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi sebesar 3,01% secara tahun berjalan (year to date/ytd), namun kinerja saham BBCA cukup menggembirakan dengan mencatatkan kenaikan 8,9% secara ytd.
Akhir semester I-2018, BCA membeli 2% saham ATM ALTO Melalui Central Capital Ventura (CCV), perusahaan modal ventura milik BCA. Sayang manajemen tidak bersedia membuka besaran dana yang digelontorkan untuk pembelian saham tersebut.
Bank Indonesia (BI) mewajibkan semua bank untuk terkoneksi dengan minimal dua perusahaan switching untuk menjalankan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Bagaimana saham BBCA dilihat dari sisi teknikal, Tim Research CNBC Indonesia melakukan ulasan sebagai berikut:
![]() |
(Sumber: Reuters)
Saham BBCA bergerak uptrend secara jangka panjang (primary tren), namun pada jangka menengah (Secondary trend) BBCA bergerak menyamping (sideways) di antara level 21.150 - 24.700.
Pada perdagangan hari ini BBCA membentuk pola menggantung (hanging man) setelah sempat tertekan diawal perdagangan BBCA mulai berbalik menguat. Saham BBCA nampaknya masih menyimpan potensi penguatan dalam beberapa hari kedepan,
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham BBCA bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (MA-50), pergerakan 20 hari (MA-20) yang menandakan harga BBCA masih tren naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Rekor Lagi! Kapitalisasi Saham BCA Siap Menuju Rp 800 T
Most Popular