Kemarin Diobral, Hari Ini BBCA Jawara Diborong Asing

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 September 2019 10:55
Pada pukul 10:32 tercatat saham BBCA membukukan aksi beli bersih oleh investor asing mencapai Rp 172,72 miliar
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pada penutupan perdagangan kemarin (25/9/2019) menjadi saham yang paling banyak dilego oleh investor asing, pada sesi I hari ini (26/9/2019) saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki posisi jawara di kategori Net Foreign Buy (NFB) alias saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.

Pada pukul 10:32 tercatat saham BBCA membukukan aksi beli bersih oleh investor asing mencapai Rp 172,72 miliar dengan total nilai transaksi sebesar Rp 246,36 miliar dan volume perdagangan senilai 8,18 juta unit. Harga saham perusahaan juga tercatat menguat 2,02% ke level Rp 30.275/unit saham.

Untuk diketahui, hari sebelumya investor asing membukukan aksi jual bersih atas saham BBCA sebesar Rp 243,37 miliar. Ini berarti nilai yang dilepas oleh investor asing hampir impas.

Pulihnya pasar saham Tanah Air tampaknya membuat saham Bank BUKU IV dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut kembali diburu oleh pelaku pasar.

Katalis positif yang mendongkrak kinerja bursa saham Indonesia adalah pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait hubungan dagang Washington dan Beijing.

Trump mengatakan kepada awak media di Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (United Nations) di New York bahwa kesepakatan AS-China bisa datang lebih cepat "dari yang Anda kira," dilansir dari CNBC International.

Seperti diketahui minggu depan perwakilan dagang kedua negara dijadwalkan untuk kembali melakukan pertemuan tatap muka tingkat tinggi di Washington.

Negosiasi tatap muka di AS pada awal bulan depan akan melibatkan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Wakil Perdana Menteri China Liu He, serta Gubernur Bank Sentral China Yi Gang.

Lebih lanjut, kekhawatiran pelaku pasar terkait pembatalan kunjungan delegasi China ke ladang pertanian AS juga sudah berhasil diredam. Hal ini karena pembatalan tersebut ternyata merupakan inisiasi dari pihak Gedung Putih.

"Itu sebenarnya merupakan permintaan dari kami sehingga mereka menundanya (kunjungan ke ladang pertanian di AS)," kata Mnuchin, dilansir dari CNBC Internasional.

Selain itu Mnuchin juga menepis kekhawatiran Trump bahwa pihak Beijing telah berkomitmen untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.

Hal ini diperkuat dari informasi bahwa importir asal China telah membeli sekitar 10 muatan kapal atau setara 600 ribu ton kedelai AS dari pedagang di Chicago, dikutip dari Reuters.

Alhasil, harapan damai dagang kembali membuncah yang membuat pelaku pasar kembali giat melakukan aksi beli di pasar keuangan, tidak terkecuali pasar saham Indonesia.

BCA Segera Wujudkan Kerja Sama dengan Wechat & Alipay
[Gambas:Video CNBC]



TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Ambil Untung Dulu! Saham BCA Tak Ngegas Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular