Ambil Untung Dulu! Saham BCA Tak Ngegas Lagi

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 July 2019 10:31
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 50,94 miliar dari volume transaksi 1,63 juta saham.
Foto: BCA (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi ambil untung kembali melanda saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) setelah beberapa kali catat rekor.

Hingga pukul 10.12 WIB harga saham BCA tercatat mengalami koreksi 0,72% ke level Rp 31.225/unit. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 50,94 miliar dari volume transaksi 1,63 juta saham.

Dalam sepekan terakhir harga saham BCA tercatat sudah naik 2,63%. Jika dihitung dari awal tahun harga saham BCA tercatat sudah naik 20,1%.

Pada perdagangan kemarin, Senin (22/07/2019), harga saham BCA sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah Rp 31.450/unit.

BCA pertama kali tercatat di BEI (dulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada 31 Mei 2000 dengan melepas sebanyak 662,40 juta saham dengan harga perdana Rp 1.400/saham.

Besok, Rabu (24/07/2019) menurut rencana BCA akan menyampaikan laporan keuangan kuartal II-2019. Pelaku pasar tampaknya berharap banyak, langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo 25 bps menjadi 5,75% akan memberikan dorongan untuk peningkatan kinerja BCA.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan penurunan bunga acuan ini searah dengan rencana bank sentral AS. Menurut Jahja, ini akan membuat rupiah juga jauh lebih stabil.

"Penurunan bunga BI ini searah dengan The Fed karena rupiah sudah stabil bahkan sedikit di bawah Rp 14.000/US$," kata Jahja kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/7/2019).

BCA, sambung Jahja, siap juga untuk menurunkan bunga deposito dan bunga kreditnya. "Saya sudah turunkan bunga deposito 1 Juli 2019 sebesar 0,25%. Ahead of the curve, mungkin 3-4 bulan lagi bisa bunga kredit," tutur Jahja.

Rekor Saham BCA

(hps/roy) Next Article Tunda Stock Split, Saham BCA Terus Melaju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular