Analisis Teknikal

B20 Berhasil Mengangkat Saham LSIP, Selanjutnya?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 August 2018 15:50
Rencana perluasan bauran biodisel sawit dalam solar nonsubsidi sebesar 20% di Indonesia menjadi katalis positif bagi saham LSIP.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan pemerintah mewajibkan bauran minyak sawit dalam solar sebesar 20% untuk kendaraan disel di berbagai wilayah Indonesia menjadi katalis positif bagi saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum.

Pada Selasa (17/07/2018) ketika kabar Presiden Joko Widodo hendak memperluas pelaksanaan bauran biodiesel sawit dari ke solar nonsubsidi belum mengemuka, saham LSIP bergerak cenderung mendatar di sekitar harga Rp 920 per saham.

Namun setelah kabar tersebut keluar, saham perseroan dari periode tersebut sampai dengan sekarang telah menguat 75 poin ke Rp 1.270 per unit. Jika dihitung dari pertengahan Juli, saham LSIP mengalami kenaikan sebesar 38%.

Secara tahun berjalan (year to date), kinerja saham LSIP masih terkoreksi sebesar 4,89% atau sedikit di bawah sektor agrikultur yang hanya terkoreksi 3,89%.

Bagaimana pergerakan LSIP beberapa pekan mendatang dilihat dari kaca mata analisis teknikal? Tim Riset CNBC Indonesia merangkumnya untuk anda: 
B20 Berhasil Mengangkat Saham LSIP, Bagaimana Selanjutnya?Sumber: Reuters
Secara jangka panjang (primary), saham LSIP masih dalam tren menurun (downtrend). Meskipun demikian ada pola pembalikan tren yang dibuktikan tren kenaikan jangka pendek (minor trend) pada LSIP.

Terlihat LSIP berhasil menembus level Rp 1.250 per unit sekaligus sebagai level penghalang (resistance) yang berhasil dicapai oleh LSIP. Ada potensi bergerak menuju ke level Rp 1.500 per unit.

Pada perdagangan hari ini terlihat pola lilin bintang pagi (morning star). Ini mengindikasikan adanya peluang penguatan lanjutan meski bersifat sedang.

Mengacu pada indikator teknikal LSIP masih bergerak di atas garis rerata pergerakan harga (moving average/MA) lima, sepuluh dan dua puluh harinya (MA-5, MA-10 dan MA-20) cenderung menguat (bullish).

Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), terbuka peluang penguatan saham LSIP karena berada pada posisi persilangan emas (golden cross).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags) Next Article Apa Kabar Program B30 di Masa Pandemi? Ini Kata GAPKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular