
Kalah Dagang dan Cadangan Devisa, Rupiah Melemah Lawan Yuan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 August 2018 11:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China melemah pada perdagangan jelang siang ini. Faktor devisa yang memihak Negeri Tirai Bambu membuat yuan lebih punya pijakan untuk menguat.
Pada Rabu (8/8/2018), pukul 10:45 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 2.116,95. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan perdagangan kemarin.
Lagi-lagi rilis data cadangan devisa menyebabkan rupiah melemah. Kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa per Juli 2018 di posisi US$ 118,3 miliar. Angka ini turun US$ 1,5 miliar atau Rp 21 triliun (kurs Rp 14.435/US$) dibandingkan bulan lalu.
Sementara dalam periode yang sama, People's Bank of China (PboC) mencatat cadangan devisa Negeri Panda sebesar US$ 3,12 triliun. Angka ini meningkat 0,19% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,11 triliun.
Cadangan devisa yang meningkat menimbulkan persepsi daya tahan ekonomi China akan semakin kuat terhadap risiko eskternal. Sebaliknya, kondisi cadangan devisa Indonesia yang turun memunculkan persepsi ekonomi Tanah Air akan semakin rentan.
Selain cadangan devisa, rupiah juga kalah dari sisi perdagangan. Pada Juli 2018, China mencetak surplus perdagangan US$ 28,05 miliar.
Surplus ini didorong oleh kenaikan ekspor sebesar 12,2% year-on-year (YoY). Angka dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 6,3% YoY. Walau impor tumbuh hingga 27,3% YoY, tetapi China tetap mampu mencetak surplus perdagangan.
Sementara data perdagangan internasional Indonesia baru diumumkan pekan depan. Namun Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan kembali defisit.
"Menurut informasi, Juli akan defisit lagi. Kami akan lihat kinerjanya, kenapa defisit melulu?" tegasnya.
Faktor devisa yang terang-terangan memihak China ini menjadi landasan kuat bagi penguatan yuan. Rupiah menjadi tidak punya ruang untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Pada Rabu (8/8/2018), pukul 10:45 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 2.116,95. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan perdagangan kemarin.
![]() |
Lagi-lagi rilis data cadangan devisa menyebabkan rupiah melemah. Kemarin, Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa per Juli 2018 di posisi US$ 118,3 miliar. Angka ini turun US$ 1,5 miliar atau Rp 21 triliun (kurs Rp 14.435/US$) dibandingkan bulan lalu.
Cadangan devisa yang meningkat menimbulkan persepsi daya tahan ekonomi China akan semakin kuat terhadap risiko eskternal. Sebaliknya, kondisi cadangan devisa Indonesia yang turun memunculkan persepsi ekonomi Tanah Air akan semakin rentan.
Selain cadangan devisa, rupiah juga kalah dari sisi perdagangan. Pada Juli 2018, China mencetak surplus perdagangan US$ 28,05 miliar.
Surplus ini didorong oleh kenaikan ekspor sebesar 12,2% year-on-year (YoY). Angka dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 6,3% YoY. Walau impor tumbuh hingga 27,3% YoY, tetapi China tetap mampu mencetak surplus perdagangan.
Sementara data perdagangan internasional Indonesia baru diumumkan pekan depan. Namun Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan kembali defisit.
"Menurut informasi, Juli akan defisit lagi. Kami akan lihat kinerjanya, kenapa defisit melulu?" tegasnya.
Faktor devisa yang terang-terangan memihak China ini menjadi landasan kuat bagi penguatan yuan. Rupiah menjadi tidak punya ruang untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular