Morgan Stanley: PDB RI Tumbuh 5,3% di 2018 dan 5,4% di 2019

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 August 2018 16:37
Menurut riset Morgan Stanley, pertumbuhan ekonomi 2018 cukup kuat dan akan membaik di 2019.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang semester I-2018 cukup baik. Menurut riset Morgan Stanley, pertumbuhan ekonomi di periode tersebut mencapai 5,2% Year-on-Year (YoY).

Pencapaian ini tidak lepas dari kuatnya permintaan baik domestik maupun eksternal terutama di kuartal II-2018. Permintaan domestik terakselerasi hingga 6,4% YoY atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2018 yang hanya 6,1% YoY.

Kenaikan permintaan tidak lepas dari meningkatnya konsumsi pemerintah yang tumbuh hingga 5,3% YoY atau naik hampir dua kali lipat dibandingkan kuartal I-2018 yang hanya 2,7% YoY. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga pun meningkat hingga 5,2% YoY. Hal ini mengakibatkan permintaan domestik ikut tumbuh.

Menurut Deyi Tan, Ekonom Morgan Stanley dalam risetnya Selasa (7/8/2018), pemulihan konsumsi domestik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik di akhir tahun. Bahkan Tan memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di tahun 2018 sebesar 5,3% YoY dan 5,4% di tahun 2019.

Ada beberapa hal yang mendasari proyeksi tersebut. Pertama, adanya momentum peningkatan ekspor seiring dengan peluang yang ada. Ekspor Indonesia khususnya komoditas memiliki peluang yang cukup besar. Hal tersebut ditunjang kualitas produk yang dihasilkan. competitive advantage yang dimiliki menjadi peluang Indonesia untuk menguasai pangsa pasar terutama di kawasan ASEAN, sehingga mampu meningkatan kinerja ekspor.

Kedua, adanya kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu). Kegiatan pemilu bisa menjadi kontributor penyumbang sektor konsumsi di Indonesia. Di tahun 2019 mendatang, Indonesia akan mengadakan pemilu nasional serentak. Hal ini tentu menunjang kebutuhan akomodasi yang tinggi, sehingga mendorong konsumsi masyarakat maupun pemerintah meningkat.

Ketiga, kondisi ekonomi makro yang stabil. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perekonomian Indonesia masih cukup tangguh untuk mengatasi hal tersebut. Ancaman kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang agresif, diantisipasi dengan kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) hingga 100 basis poin.

Dampak kenaikan suku bunga acuan berpotensi memperlambat perekonomian, namun antisipasi dengan melakukan relaksasi kebijakan makrorprudensial mampu menjaga tingkat konsumsi masyarakat.

Ketiga hal inilah yang menjadi landasan proyeksi Morgan Stanley jika pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun 2018 dan 2019.



(dru) Next Article Momen Asian Games dan IMF Disebut Tak Bisa Dorong PDB 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular