Analisis Teknikal

Mulai Jenuh Beli, Saham CPIN Berpotensi Naik

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 August 2018 15:47
CPIN mengalami kenaikan harga pada Selasa (7/8/2018). Lonjakan itu secara teknikal mencapai titik jenuh belinya (overbought).
Foto: CNBC Indonesia/Monica Ramadhona
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk () kembali mengalami kenaikan cukup tinggi pada perdagangan Selasa (7/8/2018). Lonjakan itu secara teknikal mencapai titik jenuh belinya (overboughtCPIN).

Ada potensi penguatan pada saham ini tetapi pekan depan diperkirakan sudah terbatas. Sampai berita ini diturunkan, CPIN diperdagangkan pada level 4.830 atau naik 180 poin (+3,87%) dengan volume transaksi 8,2 juta unit saham senilai Rp 39 miliar.

Pemicu kenaikan harga CPIN tersebut tidak lain karena kenaikan harga ayam day old chicks (DOC) dan broiler selama bulan Juli sehingga menjadi salah satu pemicu investor memborong saham emiten yang bergerak di industri peterakan unggas.
Harga broiler pada Juli tercatat Rp22.960/kg atau naik 6,2% secara bulanan. Sementara secara tahunan sudah naik +37,8% yang membawa harga ayam broiler mencapai Rp20.457/kg pada 7 bulan pertama 2018.

Secara tahun berjalan (year to date/ytd), saham CPIN mengalami apresiasi sebesar 48,33% atau lebih baik dari kinerja indeks sektor industri dasar yang juga terapresiasi hanya sebesar 16,32%.

Emiten yang bergerak dalam industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan dan unit cold storage ini diserbu pelaku pasar menyusul rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 yang naik 5,27% atau di atas konsensus para analis.

Tim Riset CNBC Indonesia mencoba melakukan analisis secara teknikal pada CPIN. Berikut ulasannya:  

CPIN Berpotensi Menguat Pekan Ini Meski Mulai Jenuh BeliSumber: Reuters

Secara jangka pendek CPIN sedang dalam tren kenaikan (bullish). Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), saham CPIN bergerak di atas garis rerata 5,10 dan 20 hari (MA 5, MA 10 dan MA 20) yang mengindikasikan penguatan lanjutan sepekan ini.

Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), masih terbuka ruang penguatan pada saham ini untuk beberapa hari ke depan karena berada pada persilangan emas (golden cross).

Adapun titik penghalang (resistance) kenaikan harga saham terdekat berada pada Rp 5.250 per unit. Apabila tertembus secara sempurna, ada potensi harga cenderung melanjutkan kenaikan. Adapun titik penopang (support) terdekat pada level Rp 4.250 per unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/hps) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular