
Bank Sentral China Kuatkan Yuan, Rupiah Melemah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 August 2018 10:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Jamu kuat berupa rilis data ekonomi kuartal II-2018 yang di atas ekspektasi rupanya sudah tidak mempan mengantarkan rupiah menguat terhadap yuan China. Langkah Bank Sentral China (PBoC) dengan memperkuat kurs tengahnya mengakibatkan rupiah kembali loyo.
Pada Selasa (7/8/2018), pukul 10:29 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 2.111,7. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan perdagangan kemarin.
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual yuan kembali mendekati posisi Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional hingga pukul 10:15 WIB :
Kemarin, rupiah sempat berjaya hingga mencapai posisi terkuat sejak 29 Januari 2018 seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27%, di atas konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yaitu 5,125%. Namun saat ini, data tersebut nampaknya sudah tidak lagi diapresiasi investor.
Di pihak lain, PBoC kembali mengintervensi kurs tengah yuan. Hari ini, kurs tengah yuan berada di CNY 6,8431/US$ atau menguat 0,12% dibandingkan hari sebelumnya.
Intervensi ini disinyalir untuk menahan depresiasi yuan. Pasalnya depresiasi mata uang tersebut ditengarai menjadi penyebab perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Efek kebijakan tersebut berhasil mengantarkan yuan kembali berjaya. Akibatnya, rupiah tidak lagi berada di posisi terkuatnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Pada Selasa (7/8/2018), pukul 10:29 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 2.111,7. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan perdagangan kemarin.
![]() |
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual yuan kembali mendekati posisi Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional hingga pukul 10:15 WIB :
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.017,00 | Rp 2.154,00 |
Bank BRI | Rp 2.049,61 | Rp 2.194,27 |
Bank BCA | Rp 2.045,00 | Rp 2.173,00 |
Kemarin, rupiah sempat berjaya hingga mencapai posisi terkuat sejak 29 Januari 2018 seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,27%, di atas konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yaitu 5,125%. Namun saat ini, data tersebut nampaknya sudah tidak lagi diapresiasi investor.
Di pihak lain, PBoC kembali mengintervensi kurs tengah yuan. Hari ini, kurs tengah yuan berada di CNY 6,8431/US$ atau menguat 0,12% dibandingkan hari sebelumnya.
Intervensi ini disinyalir untuk menahan depresiasi yuan. Pasalnya depresiasi mata uang tersebut ditengarai menjadi penyebab perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Efek kebijakan tersebut berhasil mengantarkan yuan kembali berjaya. Akibatnya, rupiah tidak lagi berada di posisi terkuatnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular