Rilis Perkembangan Ekonomi AS Bikin Harga Emas Turun
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 August 2018 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas global kembali turun di tengah meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Penyebabnya ternyata perkembangan terbaru ekonomi AS sehingga harga komoditas ini mengalami koreksi .
Pada Senin (30/7/2018) pukul 15:00 WIB, Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,05% ke US$1.212,36/troy ounce.
Saat meningkatnya tensi global, biasanya investor akan cenderung memegang instrumen minim resiko seperti emas. Namun, hal tersebut rupanya tidak berlaku saat ini. perkembangan ekonomi terbaru dari Negeri Paman Sam menjadi biang keladinya.
Jumat pekan lalu, departemen ketenagakerjaan AS merilis data terkait kondisi tingkat pengangguran per Juli 2018. Dalam data tersebut, angka pengangguran turun menjadi 3,9% atau turun dibandingkan bulan Juni 2018 yang sebesar 4%.
Penciptaan lapangan kerja naik 157.000. Sementara jumlah orang yang ingin mencari kerja tetapi tidak mendapatkannya atau yang bekerja paruh waktu karena tidak bisa menemukan pekerjaan penuh waktu turun 0,3 poin persentase menjadi 7,5%, terendah sejak Maret 2001. Kemudian gaji per jam rata-rata naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan.
Lantas data ini bisa menjadi pertimbangan utama bagi The Federal Reserve/The Fed untuk lebih agresif di sisa tahun 2018. Ini berarti peluang kenaikan suku bunga acuan hingga dua kali semakin besar. Ekpektasi ini menjadi obat kuat bagi dolar AS karena bisa memancing arus modal pulang ke Negeri Paman Sam.
Hingga pukul 15:14 WIB, dolar index yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama bergerak menguat 0,12%. Perilaku investor yang mulai beralih ke dolar AS, harga emas pun terkena imbasnya. Akibatnya, harga komoditas ini pun jatuh meskipun kondisi global sedang kurang kondusif.
(gus) Next Article Polemik Brexit Bikin Harga Emas Merangkak Naik
Pada Senin (30/7/2018) pukul 15:00 WIB, Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,05% ke US$1.212,36/troy ounce.
![]() |
Saat meningkatnya tensi global, biasanya investor akan cenderung memegang instrumen minim resiko seperti emas. Namun, hal tersebut rupanya tidak berlaku saat ini. perkembangan ekonomi terbaru dari Negeri Paman Sam menjadi biang keladinya.
Jumat pekan lalu, departemen ketenagakerjaan AS merilis data terkait kondisi tingkat pengangguran per Juli 2018. Dalam data tersebut, angka pengangguran turun menjadi 3,9% atau turun dibandingkan bulan Juni 2018 yang sebesar 4%.
Penciptaan lapangan kerja naik 157.000. Sementara jumlah orang yang ingin mencari kerja tetapi tidak mendapatkannya atau yang bekerja paruh waktu karena tidak bisa menemukan pekerjaan penuh waktu turun 0,3 poin persentase menjadi 7,5%, terendah sejak Maret 2001. Kemudian gaji per jam rata-rata naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan.
Lantas data ini bisa menjadi pertimbangan utama bagi The Federal Reserve/The Fed untuk lebih agresif di sisa tahun 2018. Ini berarti peluang kenaikan suku bunga acuan hingga dua kali semakin besar. Ekpektasi ini menjadi obat kuat bagi dolar AS karena bisa memancing arus modal pulang ke Negeri Paman Sam.
Hingga pukul 15:14 WIB, dolar index yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama bergerak menguat 0,12%. Perilaku investor yang mulai beralih ke dolar AS, harga emas pun terkena imbasnya. Akibatnya, harga komoditas ini pun jatuh meskipun kondisi global sedang kurang kondusif.
(gus) Next Article Polemik Brexit Bikin Harga Emas Merangkak Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular