
Rupiah Bangkit di Hadapan Yuan Setelah 5 Hari Tertekan
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 August 2018 11:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, nilai tukar rupiah akhirnya kembali menguat terhadap yuan setelah lima hari berturut-turut kemarin sempat melemah. Penguatan ini terjadi menjelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2018.
Pada Senin (6/8/2018), pukul 10:00 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.118,35. Rupiah menguat tipis 0,06% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Selain itu, penguatan ini juga mendorong harga jual yuan kembali menjauhi posisi Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional hingga pukul 10:40 WIB:
Menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi, rupiah mendapat momentum penguatan terhadap mata uang global termasuk yuan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Laju pertumbuhan ekonomi yang lebih kencang pada kuartal II ini, tidak lepas dari Momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni. Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor konsumsi sampai saat ini masih menjadi kontributor utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ekpektasi konsumsi yang meningkat mendorong investor memburu saham-saham di sektor konsumsi dan perbankan. Hingga pukul 10:41 WIB, indeks saham sektor konsumsi naik 0,52% dan indeks saham sektor keuangan naik 1,25%.
Kenaikan ini ditengarai adanya aliran modal asing yang masuk. Per pukul 10:43 WIB, aksi beli bersih investor asing telah mencapai Rp 94,64 miliar.
Hal ini yang menjadi katalis bagi rupiah untuk menguat, termasuk di hadapan yuan. Rupiah akhirnya mampu memutus tren pelemahan yang terjadi selama lima hari berturut-turut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Pada Senin (6/8/2018), pukul 10:00 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 2.118,35. Rupiah menguat tipis 0,06% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.
Selain itu, penguatan ini juga mendorong harga jual yuan kembali menjauhi posisi Rp 2.200. Berikut data perdagangan di tiga bank nasional hingga pukul 10:40 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.025,00 | Rp 2.173,00 |
Bank BRI | Rp 2.037,30 | Rp 2.187,08 |
Bank BCA | Rp 2.052,00 | Rp 2.180,00 |
Menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi, rupiah mendapat momentum penguatan terhadap mata uang global termasuk yuan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Laju pertumbuhan ekonomi yang lebih kencang pada kuartal II ini, tidak lepas dari Momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni. Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sektor konsumsi sampai saat ini masih menjadi kontributor utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ekpektasi konsumsi yang meningkat mendorong investor memburu saham-saham di sektor konsumsi dan perbankan. Hingga pukul 10:41 WIB, indeks saham sektor konsumsi naik 0,52% dan indeks saham sektor keuangan naik 1,25%.
Kenaikan ini ditengarai adanya aliran modal asing yang masuk. Per pukul 10:43 WIB, aksi beli bersih investor asing telah mencapai Rp 94,64 miliar.
Hal ini yang menjadi katalis bagi rupiah untuk menguat, termasuk di hadapan yuan. Rupiah akhirnya mampu memutus tren pelemahan yang terjadi selama lima hari berturut-turut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular