
Yuan Dilemahkan, Rupiah di Posisi Terkuat Sejak 30 Juli
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 August 2018 10:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat terhadap yuan China. Kebijakan Bank Sentral China yang melemahkan yuan membuat rupiah mampu menguat.
Pada Jumat (3/8/2018) pukul 10:40 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.110,08. Rupiah mampu menguat 0,11% dan berada di posisi terbaik sejak 30 Juli.
Yuan memang melemah secara global. Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini terdepresiasi 0,43% pada pukul 10:42 WIB. Sementara rupiah juga melemah, tetapi 'hanya' 0,17%.
Depresiasi yuan tidak lepas dari kebijakan bank sentral. Hari ini, Bank Sentral China (PBoC) menetapkan nilai tengah yuan di posisi CNY 6,8322/US$. Melemah tipis dibandingkan posisi kemarin yaitu CNY 6,8381/US$. Titik tengah hari ini merupakan yang terlemah sejak akhir Juli.
Meski Beijing mengklaim bahwa nilai tukar ini mencerminkan fundamental pasar, tetapi kecurigaan tetap mengemuka. China dituding sengaja melemahkan nilai tukarnya agar harga barang-barang made in China bisa lebih murah di pasar dunia. Akibatnya, ekspor China menjadi kompetitif.
Apalagi hubungan China dan AS sedang tidak harmonis. Presiden AS Donald Trump dikabarkan segera mengumumkan rencana pengenaan bea masuk baru terhadap importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Produk-produk tersebut akan dikenakan bea masuk 25%, bukan 10% seperti rencana awal.
China pun tidak gentar. Beijing menegaskan bahwa mereka siap membalas jika AS betul-betul menerapkan bea masuk itu.
"Kami menyarankan AS memperbaiki sikap mereka dan tidak lagi melakukan pemerasan. Itu tidak akan berhasil," tegas Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Reuters.
Memanasnya hubungan ini mungkin membuat China gerah dan akhirnya kembali melemahkan nilai tukar yuan. Dinamika perang dagang yang masih bergulir sepertinya akan sangat mempengaruhi kurs yuan, dan rupiah pun akan terimbas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Pada Jumat (3/8/2018) pukul 10:40 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.110,08. Rupiah mampu menguat 0,11% dan berada di posisi terbaik sejak 30 Juli.
![]() |
Yuan memang melemah secara global. Terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang ini terdepresiasi 0,43% pada pukul 10:42 WIB. Sementara rupiah juga melemah, tetapi 'hanya' 0,17%.
Meski Beijing mengklaim bahwa nilai tukar ini mencerminkan fundamental pasar, tetapi kecurigaan tetap mengemuka. China dituding sengaja melemahkan nilai tukarnya agar harga barang-barang made in China bisa lebih murah di pasar dunia. Akibatnya, ekspor China menjadi kompetitif.
Apalagi hubungan China dan AS sedang tidak harmonis. Presiden AS Donald Trump dikabarkan segera mengumumkan rencana pengenaan bea masuk baru terhadap importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Produk-produk tersebut akan dikenakan bea masuk 25%, bukan 10% seperti rencana awal.
China pun tidak gentar. Beijing menegaskan bahwa mereka siap membalas jika AS betul-betul menerapkan bea masuk itu.
"Kami menyarankan AS memperbaiki sikap mereka dan tidak lagi melakukan pemerasan. Itu tidak akan berhasil," tegas Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Reuters.
Memanasnya hubungan ini mungkin membuat China gerah dan akhirnya kembali melemahkan nilai tukar yuan. Dinamika perang dagang yang masih bergulir sepertinya akan sangat mempengaruhi kurs yuan, dan rupiah pun akan terimbas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular