
Internasional
Bank Sentral Inggris Juga Ambil Kebijakan Hawkish
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
02 August 2018 18:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Inggris, Bank of England (BOE), memutuskan menaikkan suku bunga acuan meskipun ketidakpastian terkait masa depan ekonomi negara itu masih membayangi.
Komite Kebijakan Moneter secara bulat menyetujui kenaikan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75% dengan alasan kuatnya pasar tenaga kerja dan pertumbuhan kredit.
Bank sentral dalam pernyataannya mengatakan jika ramalan terkait kondisi makroekonomi terbukti benar, BOE mungkin akan kembali menaikkan suku bunganya secara bertahap. Dalam laporan inflasi terbarunya yang dirilis hari Kamis (2/8/2018) proyeksi indeks harga konsumen diperkirakan mencapai 2,2% tahun depan dan 2,1% di 2020, CNBC International melaporkan.
Perubahan suku bunga itu akan membuat biaya pinjaman termasuk kredit rumah naik. Di lain pihak, kenaikan ini akan menguntungkan para penabung di bank.
Kali terakhir BOE menaikkan suku bunganya dari 0,25% ke 0,5% adalah di bulan November tahun lalu. Kenaikan itu adalah yang pertama dalam 10 tahun terakhir.
Keputusan tahun lalu itu terjadi setelah pemotongan suku bunga di Agustus 2016 akibat pemungutan suara Brexit.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit tetap menjadi ketidakpastian terbesar yang menghantui perekonomian negara itu. Tim negosiasi untuk Inggris dan Uni Eropa ingin mencapai kesepakatan di Oktober menjelang tenggat waktu 29 Maret tahun depan.
Namun, masih banyak perbedaan besar yang terjadi yang membuat para pejabat menyiapkan skenario bila kesepakatan tidak tercapai.
(roy) Next Article Inflasi Inggris Sentuh Level Terendah dalam 15 Bulan
Komite Kebijakan Moneter secara bulat menyetujui kenaikan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75% dengan alasan kuatnya pasar tenaga kerja dan pertumbuhan kredit.
Kali terakhir BOE menaikkan suku bunganya dari 0,25% ke 0,5% adalah di bulan November tahun lalu. Kenaikan itu adalah yang pertama dalam 10 tahun terakhir.
Keputusan tahun lalu itu terjadi setelah pemotongan suku bunga di Agustus 2016 akibat pemungutan suara Brexit.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit tetap menjadi ketidakpastian terbesar yang menghantui perekonomian negara itu. Tim negosiasi untuk Inggris dan Uni Eropa ingin mencapai kesepakatan di Oktober menjelang tenggat waktu 29 Maret tahun depan.
Namun, masih banyak perbedaan besar yang terjadi yang membuat para pejabat menyiapkan skenario bila kesepakatan tidak tercapai.
(roy) Next Article Inflasi Inggris Sentuh Level Terendah dalam 15 Bulan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular