Bunga Acuan Inggris Diprediksi Naik, Reli Rupiah Terhenti

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
30 July 2018 16:21
Rupiah melemah terhadap poundsterling, menghentikan penguatannya selama 4 hari berturut-turut.
Foto: REUTERS/Sukree Sukplang
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah mulai bergerak melemah terhadap poundsterling, setelah menguat hingga 4 hari berturut-turut. Kondisi ini terjadi menjelang rapat bank sentral Inggris/Bank of England (BoE) edisi agustus 2018. 

Pada Senin (30/7/2018) pukul 15:28 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.908,54. Rupiah melemah 0,19% dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu.   
Bunga Acuan Inggris Diprediksi Naik, Reli Rupiah TerhentiSumber: Reuters
Penguatan ini belum cukup untuk membawa harga jual poundsterling ke bawah Rp 19.000/steling. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar nasional hingga pukul 15:16 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 18.575,00Rp 19.055,00
Bank BNIRp 18.641,00Rp 19.098,00
Bank BRIRp 18.771,24Rp 19.005,00
Bank BCARp 18.616,00Rp 19.080,00
Efek relaksasi aturan ekspor batu bara di Indonesia tidak cukup mengantarkan rupiah menguat terhadap poundsterling. Sentimen penguatan mata uang Negeri Ratu Elizabeth ternyata lebih kuat seiring akan diadakannya pertemuan bulanan BoE pada 2 Agustus mendatang. 

Konsensus yang dihimpun Reuters meyebutkan mayoritas responden, atau sebanyak 86,42%, meyakini BoE akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan itu, mengacu pada perkembangan inflasi di Inggris, yang melampaui target bank sentral sebesar 2%. 

Data kantor statistik Inggris memperlihatkan laju pertumbuhan inflasi hingga Juni 2018 mencapai 2,4% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,6% (YoY). 

Inflasi yang mulai jinak belum memuaskan para petinggi bank sentral, sehingga muncul isu suku bunga acuan Inggris bakal naik pada pertemuan mendatang. Kondisi ini memberi sentimen positif bagi poundsterling sehingga menghentikan laju penguatan rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular