Rupiah Menguat 0,06% terhadap Poundsterling Jelang Rilis BoE

Alfado Agustio & Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
02 August 2018 16:35
Rupiah sore ini menguat terhadap poundsterling menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh bank sentral Inggris (Bank of England/ BoE).
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sore ini bergerak menguat terhadap poundsterling. Kondisi ini terjadi menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh bank sentral Inggris (Bank of England/ BoE) sore nanti. 

Pada Kamis (2/8/2018) pukul 15:40 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.932,55. Rupiah menguat 0,06% dibandingkan perdagangan kemarin.  
Rupiah Menguat 0,06% terhadap Poundsterling Sumber: Reuters
Penguatan ini mulai menurunkan harga jual poundsterling di bawah Rp 19.100/pound. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar nasional hingga pukul 15:25 WIB: 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 18.638,00Rp 19.119,00
Bank BNIRp 18.733,00Rp 19.190,00
Bank BRIRp 18.840,68Rp 19.073,40
Bank BCARp 18.717,00Rp 19.180,00
Pada sore nanti, BoE akan mengumumkan suku bunga acuan. Konsensus yang dihimpun Reuters menyebutkan sebesar 91% responden meyakini bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.  

Kenaikan ini akan menjadi yang pertama tahun ini, sejak kenaikan terakhir pada November 2017.Pertimbangan BoE untuk menaikan suku bunga acuan, melihat perkembangan inflasi di Inggris yang telah melebihi target bank sentral.  

Data inflasi di bulan Juni 2018, tumbuh 2,4% year-on-year (YoY). Angka tersebut memang turun dibandingkan periode bulan sebelumnya. Namun, bank sentral lebih memperhatikan angka inflasi yang telah melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 2%. 

Lantas, hal ini yang menimbulkan optimisme pasar bahwa BoE akan menaikkan suku bunga acuan nanti sore. Akan tetapi, ekspektasi kenaikan ini rupanya tidak memberikan energi penguatan bagi mata uang domestik.  

Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan disinyalir dapat memperburuk ekonomi Ratu Elizabeth. Terlebih saat ini, perkembangan terkait british exit (Brexit) sedang mengalami deadlock. Jerman sendiri menginginkan Inggris tetap berada di Uni-Eropa.  

Kondisi suku bunga acuan yang naik akan berpotensi memperlambat ekonomi Inggris, terutama dengan kondisi Brexit saat ini. Hal inipun menjadi sentimen pelemahan poundsterling terhadap mata uang global. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), poundsterling pun melemah 0,30%.   

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular