
Ulasan Teknikal
Turun 0,35%, IHSG Masih Mampu Bertahan di Atas 6.000
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 August 2018 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup hari dengan pelemahan sebanyak 21 poin (-0,35%) ke level 6.011. Meski mengalami penurunan, IHSG masih mampu bertahan di atas level 6.000.
Indeks sektor industri dasar dan aneka industri memberikan sumbangan pelemahan yang sama yakni 6 poin, sedangkan sektor konsumer, perdagangan dan pertambangan masing-masing menyumbang pelemahan sebanyak 5 poin.
Penurunan IHSG pada sesi I dipengaruhi oleh pelemahan indeks global, terutama bursa Amerika Serikat (AS) di mana Indeks Dow jones turun 0,32% dipengaruhi oleh proyeksi penurunan data Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan lembaga riset terkemuka ISM.
Dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 6 poin (+0,1%) pada level 6.039, IHSG mulai diperdagangkan lebih tinggi dari penutupan IHSG sebelumnya di level 6.033, kemudian cenderung turun hingga mencapai level terendahnya pukul 11:25 WIB di level 6.015 (-0,3%).
IHSG sesi satu ditutup dengan pelemahan 11 poin (-0,19%) pada level 6.021 dengan nilai transaksi Rp 4 triliun atau lebih besar dibandingkan transaksi sesi satu kemarin pada Rp 3,67 triliun.
Memasuki sesi II, IHSG cenderung bergerak menguat bahkan sempat memasuki zona hijau dengan level tertingginya terjadi pada pukul 14:48 WIB pada level 6.040.
Selanjutnya, IHSG cenderung menurun karena dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang juga melemah hari ini. Pada pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.470 atau melemah 0,24% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Investor asing pada hari ini masih membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 154 miliar atau mengalami penambahan transaksi Rp 32 miliar pada sesi II.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Saham Bank Variatif, IHSG Menanjak di Sesi Penutupan
Indeks sektor industri dasar dan aneka industri memberikan sumbangan pelemahan yang sama yakni 6 poin, sedangkan sektor konsumer, perdagangan dan pertambangan masing-masing menyumbang pelemahan sebanyak 5 poin.
Penurunan IHSG pada sesi I dipengaruhi oleh pelemahan indeks global, terutama bursa Amerika Serikat (AS) di mana Indeks Dow jones turun 0,32% dipengaruhi oleh proyeksi penurunan data Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan lembaga riset terkemuka ISM.
IHSG sesi satu ditutup dengan pelemahan 11 poin (-0,19%) pada level 6.021 dengan nilai transaksi Rp 4 triliun atau lebih besar dibandingkan transaksi sesi satu kemarin pada Rp 3,67 triliun.
Memasuki sesi II, IHSG cenderung bergerak menguat bahkan sempat memasuki zona hijau dengan level tertingginya terjadi pada pukul 14:48 WIB pada level 6.040.
Selanjutnya, IHSG cenderung menurun karena dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang juga melemah hari ini. Pada pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.470 atau melemah 0,24% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Investor asing pada hari ini masih membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 154 miliar atau mengalami penambahan transaksi Rp 32 miliar pada sesi II.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Saham Bank Variatif, IHSG Menanjak di Sesi Penutupan
Most Popular