Darmin Ungkap Alasan Kenapa Rupiah Rentan Bergejolak

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
02 August 2018 15:15
Simpanan masyarakat yang rendah membuat sistem keuangan dan pemerintah butuh modal asing.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Dolar AS yang bertahan di atas Rp 14.000/US$ memberikan tekanan yang hebat pada perekonomian Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan salah satu kelemahan Indonesia saat ini adalah simpanan (saving) masyarakat yang rendah. Hal ini membuat Indonesia tergantung pada modal asing untuk investasi seperti penanaman modal asing.

"Kita bahkan perlu dana asing untuk membeli sebagian saham kita di pasar modal, membeli sebagian obligasi negara yang diterbitkan pemerintah," ujar Darmin di Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Saat ini kepemilikan asing di obligasi negara mencapai 39-40%. Di pasar modal porsi asing diperkirakan sekitar 45-50%. Bila dibanding dengan negara tetangga porsi asing cukup rendah. Di Malaysia dan Thailand porsi asing di pasar modal dan obligasi negara di kisaran 12-14%.

"Itu sebabnya setiap kali ada guncangan sedikit di dunia, kalau guncangan seminggu kita cukup tegar menghadapinya. Tapi kalau berbulan-bulan, kita mulai repot karena terlalu banyak asing," ujar Darmin.

"Tapi sebetulnya kita bukan termasuk negara dengan masyarakat yang boros sekali sehingga savingnya rendah. Salah satu sumber utama dari saving rendah itu karena ada kebocoran dari ekonomi kita. Saya tak sedang bicara korupsi, yang saya mau cerita disinggung tadi Pak JK (devisa hasil ekspor)."



(roy/wed) Next Article Pelemahan Rupiah Bukan karena Faktor Fundamental

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular