
Amankan Rupiah, JK Minta RI Setop Impor Ferrari & Lamborghini
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
02 August 2018 14:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta Indonesia mengurangi impor guna menekan melebarnya defisit transaksi berjalan (current accout deficit/CAD).
Terkait dengan hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan agar Indonesia menghentikan impor mobil-mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini, serta mobil lain berkapasitas mesin di atas 3.000 cc.
Hal ini, katanya, sebagai bagian dari upaya pemerintah agar impor barang-barang mewah dikurangi.
"Kita sekarang berusaha misalnya mengurangi luxuries (kemewahan), proyek infrastruktur itu komponennya jangan diimpor semua. Yang banyak itu listrik, itu banyak komponen impornya hampir seluruhnya. Saya malah mengusulkan sudah kita hentikan impor mobil yang di atas 3.000 cc."
"Tak usah impor Ferrari, tak usah impor Lamborghini. Contohnya macam-macam itu supaya mengurangi faktor-faktor impor tadi," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi memberi perintah kepada jajaran pemerintahan untuk mencari cara menekan CAD yang memang menjadi salah satu masalah penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sebagai catatan, transaksi berjalan pada kuartal I-2018 sudah mencatat defisit US$5,5 miliar, melebar lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(ray/wed) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April
Terkait dengan hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan agar Indonesia menghentikan impor mobil-mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini, serta mobil lain berkapasitas mesin di atas 3.000 cc.
Hal ini, katanya, sebagai bagian dari upaya pemerintah agar impor barang-barang mewah dikurangi.
"Tak usah impor Ferrari, tak usah impor Lamborghini. Contohnya macam-macam itu supaya mengurangi faktor-faktor impor tadi," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi memberi perintah kepada jajaran pemerintahan untuk mencari cara menekan CAD yang memang menjadi salah satu masalah penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sebagai catatan, transaksi berjalan pada kuartal I-2018 sudah mencatat defisit US$5,5 miliar, melebar lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
(ray/wed) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April
Most Popular