Terus Turun, Rupiah Jadi Sentimen Negatif Jangka Panjang IHSG

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 September 2018 15:22
IHSG terus melemah karena nilai tukar rupiah yang terus merosot.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi II ini sudah terperosok dalam hingga 4,77% ke 5.623,52. Koreksi yang terjadi saat ini menjadi besaran koreksi terbesar sepanjang tahun ini.

Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan koreksi IHSG dipengaruhi oleh tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Investor menilai kemerosotan nilai tukar rupiah sudah menjadi sentimen jangka panjang terhadap IHSG.

"Sentimennya lebih ke rupiah karena pelemahannya sudah ke rentang Rp 14.900-Rp 15.000 dan relatif konsisten (pelemahannya). Pelaku pasar melihat sentimen tekanannya sudah bukan jangka pendek," kata Alfred kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/9).

Alfred menambahkan dengan kondisi rupiah seperti seperti saat ini pelaku pasar sudah mulai memperhitungkan hal tersebut berpotensi berdampak ekonomi Indonesia. Pasalnya, kinerja perusahaan berpotensi terganggu apalagi perusahaan memiliki utang jangka pendek dalam jumlah besar dalam mata uang dolar AS.

"Jadi pasti ada peningkatan beban, begitu juga dengan pemerintah. Artinya kemungkinan arternatifnya menaikan suku bunga lagi untuk mengurangi ekspektasi pasar terhadap terganggunya pertumbuhan ekonomi (yang kemungkinan tidak tercapai)," jelas dia.

Nilai tukar rupiah yang terus melemah ini akan menjadi faktor psikologis yang dipersepsikan bisa memicu krisis mata uang seperti di sejumlah emerging market. Pasalnya pelemahan mata uang sejumlah negara tersebut hanya disebabkan oleh faktor eksternal, termasuk di Indonesia.
(hps) Next Article IHSG Bisa ke Level 5.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular