
Ulasan Teknikal
Alami Technical Rebound, IHSG Bakal Bertahan di Zona Hijau
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 August 2018 14:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup sesi satu dengan penguatan 64 poin (+1,08%) hingga melampaui level 6.000. Penguatan ini berpeluang bertahan pada sesi kedua.
Kenaikan IHSG pada sesi pertama ini dimungkinkan karena pelaku pasar memilih membeli saham di harga bawah setelah kemarin IHSG terkoreksi cukup dalam sehingga IHSG menguat (technical rebound), ditambah sentimen positif rilis data inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 melaporkan inflasi Juli sebesar 0,25% (bulanan) atau 3,18% (tahunan). Pelaku pasar pun menemukan alasan untuk masuk ke pasar sehingga membukukan nilai transaksi Rp 3,67 triliun, meski terhitung lebih kecil dari sesi kemarin sebesar Rp 4,79 triliun.
IHSG dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 16 poin (+0,28%) pada level 5.952, lebih tinggi dari penutupan IHSG kemarin di level 5.936. Lalu, IHSG cenderung bergerak naik hingga mencapai level tertingginya sesi ini pada pukul 12:00 WIB di level 6.005 (+1,16%).
Sektor keuangan dan konsumer menyumbang poin penguatan bagi IHSG masing-masing sebesar 17 poin dan 10 poin. Adapun investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 75 miliar.
Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Berikut proyeksi Tim Riset CNBC Indonesia:
Pada sesi satu, pembeli (buyer) kembali menguasai bursa hingga IHSG menguat dan membentuk pola grafik bullish harami yangmerupakan sinyal kenaikan bersifat sedang. Pada sesi dua hari ini, kami perkirakan IHSG berada pada zona hijau dan ditutup dengan penguatan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG berada pada posisi persilangan emas (golden cross) atau memiliki kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Reli Sektor Konsumer Berakhir, IHSG Cenderung Turun Sesi II
Kenaikan IHSG pada sesi pertama ini dimungkinkan karena pelaku pasar memilih membeli saham di harga bawah setelah kemarin IHSG terkoreksi cukup dalam sehingga IHSG menguat (technical rebound), ditambah sentimen positif rilis data inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 melaporkan inflasi Juli sebesar 0,25% (bulanan) atau 3,18% (tahunan). Pelaku pasar pun menemukan alasan untuk masuk ke pasar sehingga membukukan nilai transaksi Rp 3,67 triliun, meski terhitung lebih kecil dari sesi kemarin sebesar Rp 4,79 triliun.
Sektor keuangan dan konsumer menyumbang poin penguatan bagi IHSG masing-masing sebesar 17 poin dan 10 poin. Adapun investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 75 miliar.
Bagaimana dengan pergerakan IHSG pada sesi dua? Berikut proyeksi Tim Riset CNBC Indonesia:
![]() |
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG berada pada posisi persilangan emas (golden cross) atau memiliki kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Reli Sektor Konsumer Berakhir, IHSG Cenderung Turun Sesi II
Most Popular