
Sudah Gas Pol, IHSG Masih Lanjut Nanjak di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam dengan apresiasi sebesar 1,8% dan ditutup di 6.857,03 pada sesi I perdagangan Rabu (20/7/2022).
IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan. Mayoritas saham bergerak di zona hijau. Data perdagangan mencatat ada 375 saham yang menguat, 136 saham melemah dan 161 stagnan.
Setelah lama terjebak di rentang 6.700-6.800, IHSG sukses menembus level psikologis 6.800. Bahkan posisi tertinggi IHSG hari ini berada di 6.865,59.
Penguatan tajam IHSG siang ini mengekor indeks saham Asia yang juga tengah semringah. Indeks Nikkei 225 memimpin penguatan dengan apresiasi 2,52%.
Katalis positif datang dari Wall Street yang semalam kompak mengalami kenaikan signifikan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 naik 2,43% dan 2,76%.
Sementara itu indeks Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi mengalami kenaikan sampai 3,11%.
Setelah melesat tajam di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II nanti? Simak ulasan teknikal berikut.
Analisis Teknikal
![]() Analisis Teknikal IHSG |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak menguat dan tembus batas atas BB di 6.843.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI mengalami kenaikan dan berada di 77,97 dan sudah menyentuh area jenuh beli. Kenaikan RSI mencerminkan terjadinya penguatan momentum beli.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 membentuk pola divergen dengan garis EMA 26 dan bar histogram menguat di area positif.
Melihat indikator teknikal tersebut, waspadai pembalikan arah IHSG di sesi II karena sudah menguat signifikan. IHSG perlu menguji level support terdekat di 6.800.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000