
Analisis Teknikal
Perhatikan 5 Saham yang Berpotensi Naik Hari Ini
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 July 2018 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami merangkum lima saham yang berpotensi mengalami penguatan harga secara teknikal pada perdagangan hari ini, Senin (30/7/2018).
Saham-saham tersebut dipilih Tim Riset CNBC Indonesia berdasarkan beberapa kriteria, terutama yang volume transaksinya besar sehingga relatif aman dari risiko goreng-menggoreng saham.
1. PT Erajaya Tbk (ERAA)
Peluang menguat pada saham ERAA masih terbuka secara teknikal karena terbentuknya pola grafik awan cerah (bullish engulfing) yang memberikan sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Pada perdagangan bursa saham Jumat (27/07/2018) ERAA ditutup naik 140 poin (+4,45%) ke level Rp 3.280 per unit saham.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), saham ERAA berada pada posisi persilangan emas (golden cross) atau memiliki kecenderungan menguat.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan (moving average/MA) ERAA masih berada diatas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Artinya, ERAA sedang tidak tertekan dalam jangka pendek. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO)
Saham AGRO ditutup naik 16 poin di level Rp 3680 (+4,54%) per unit di perdagangan Jumat. AGRO dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 2 poin (0,57%).
Peluang menguat pada saham AGRO masih terbuka secara teknikal hal ini dimungkinkan karena terbentuknya pola grafik bullish engulfing yang mengirim sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Indikator teknikal MACD mulai menunjukan posisi golden cross atau cenderung menguat.
Berdasarkan indikator MA, AGRO masih berada diatas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang mengindikasikan AGRO sedang tidak tertekan dalam jangka pendek. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
3. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Pada Jumat, saham INDY ditutup naik 60 poin di level Rp 3.530 (+1,72%) disertai dengan bentuk pola grafik lilin putih pendek (short white candle) yang bersifat melanjutkan penguatan. Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham ini berada pada posisi golden cross atau cenderung menguat.
Berdasarkan indikator MA, saham INDY sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya INDY sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Peluang menguat pada saham ADRO masih ada secara teknikal menyusul terbentuknya pola bullish engulfing yang memberikan sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Pada perdagangan Jumat, ADRO ditutup naik 115 poin (+6,21%) ke level Rp 1.965 per unit saham.
Didukung oleh beberapa indikator teknikal seperti MACD, ADRO menunjukan kecenderungan menguat atau pada posisi golden cross. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek maupun menengah.
Adapun level-level harga yang dicermati yaitu: jika harga turun, maka titik tolakan (support) paling dekat berada pada level Rp 1.800 per unit, Jika harga naik maka titik penghalang (resistance) paling dekat berada pada level Rp 2.250.
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Pada perdagangan Jumat, saham PTBA ditutup naik 170 poin (+3,83%) ke level Rp 4.600 per unit saham.
Peluang menguat pada saham PTBA masih ada secara teknikal, terlihat dari terbentuknya pola lilin putih panjang (long white candle) yang memberikan sinyal lanjutan penguatan harga. Indikator teknikal MACD menunjukan PTBA masih memiliki kecenderungan menguat atau pada posisi golden cross.
Meski indikator stochastic slow menunjukkan saham PTBA berada pada area posisi jenuh belinya (overbought), tetapi hal ini justru cenderung positif mengingat tren jangka pendeknya sedang bullish.
Adapun level - level harga yang dicermati yaitu: jika harga turun, titik tolakan (support) paling dekat berada pada level posisi Rp 4.150 per unit. Jika harga naik maka titik penghalang paling dekat (resistance) berada pada level Rp 5.100.
Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek maupun menengah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%
Saham-saham tersebut dipilih Tim Riset CNBC Indonesia berdasarkan beberapa kriteria, terutama yang volume transaksinya besar sehingga relatif aman dari risiko goreng-menggoreng saham.
Peluang menguat pada saham ERAA masih terbuka secara teknikal karena terbentuknya pola grafik awan cerah (bullish engulfing) yang memberikan sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Pada perdagangan bursa saham Jumat (27/07/2018) ERAA ditutup naik 140 poin (+4,45%) ke level Rp 3.280 per unit saham.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan (moving average/MA) ERAA masih berada diatas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Artinya, ERAA sedang tidak tertekan dalam jangka pendek. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO)
Saham AGRO ditutup naik 16 poin di level Rp 3680 (+4,54%) per unit di perdagangan Jumat. AGRO dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 2 poin (0,57%).
Peluang menguat pada saham AGRO masih terbuka secara teknikal hal ini dimungkinkan karena terbentuknya pola grafik bullish engulfing yang mengirim sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Indikator teknikal MACD mulai menunjukan posisi golden cross atau cenderung menguat.
Berdasarkan indikator MA, AGRO masih berada diatas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang mengindikasikan AGRO sedang tidak tertekan dalam jangka pendek. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
3. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Pada Jumat, saham INDY ditutup naik 60 poin di level Rp 3.530 (+1,72%) disertai dengan bentuk pola grafik lilin putih pendek (short white candle) yang bersifat melanjutkan penguatan. Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham ini berada pada posisi golden cross atau cenderung menguat.
Berdasarkan indikator MA, saham INDY sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya INDY sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek.
4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Peluang menguat pada saham ADRO masih ada secara teknikal menyusul terbentuknya pola bullish engulfing yang memberikan sinyal kenaikan (bullish) cukup kuat. Pada perdagangan Jumat, ADRO ditutup naik 115 poin (+6,21%) ke level Rp 1.965 per unit saham.
Didukung oleh beberapa indikator teknikal seperti MACD, ADRO menunjukan kecenderungan menguat atau pada posisi golden cross. Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek maupun menengah.
Adapun level-level harga yang dicermati yaitu: jika harga turun, maka titik tolakan (support) paling dekat berada pada level Rp 1.800 per unit, Jika harga naik maka titik penghalang (resistance) paling dekat berada pada level Rp 2.250.
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Pada perdagangan Jumat, saham PTBA ditutup naik 170 poin (+3,83%) ke level Rp 4.600 per unit saham.
Peluang menguat pada saham PTBA masih ada secara teknikal, terlihat dari terbentuknya pola lilin putih panjang (long white candle) yang memberikan sinyal lanjutan penguatan harga. Indikator teknikal MACD menunjukan PTBA masih memiliki kecenderungan menguat atau pada posisi golden cross.
Meski indikator stochastic slow menunjukkan saham PTBA berada pada area posisi jenuh belinya (overbought), tetapi hal ini justru cenderung positif mengingat tren jangka pendeknya sedang bullish.
Adapun level - level harga yang dicermati yaitu: jika harga turun, titik tolakan (support) paling dekat berada pada level posisi Rp 4.150 per unit. Jika harga naik maka titik penghalang paling dekat (resistance) berada pada level Rp 5.100.
Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk periode jangka pendek maupun menengah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Saham CPIN Mulai Bangkit, Setelah Didera Koreksi Hingga 14%
Most Popular