Naik Dua Kali Lipat, Laba Bersih Bukopin Capai Rp 260,33 M

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
28 July 2018 11:46
Peningkatan laba ditopang oleh pendapatan dari pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 641,82 miliar.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berhasil meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp 260,33 miliar pada Semester I-2018, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan laba semester I-2017 yang disajikan kembali sebesar Rp 125,9 miliar.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan, peningkatan laba ditopang oleh pendapatan dari pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 641,82 miliar.

Hal ini sejalan dengan upaya pemulihan dari kredit bermasalah (net perforoming loan/NPL) yang mencapai 8,54% secara gross dan 6,4% secara net pada akhir 2017. Pada akhir Juni 2018, NPL telah turun 200 basis poin menjadi 4,4% secara net.


Selain itu pendapatan berbasis komisi (fee based income) naik 44% menjadi Rp 152,14 miliar dari setahun sebelumnya Rp 105,34 miliar. Adapun pendapatan bunga bersih naik tipis menjadi Rp 1,54 triliun dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan tren perbaikan indikator tersebut menunjukkan bahwa upaya peningkatan kinerja Perseroan sampai sejauh ini telah berjalan on track.

"Pada tahap selanjutnya, upaya untuk memacu pertumbuhan kinerja Perseroan didukung pula oleh tuntasnya aksi korporasi penting di Bank Bukopin, yaitu rights issue dengan tambahan modal Rp 1,46 triliun," ujar Eko dalam siaran pers yang diterima oleh CNBC Indonesia, Sabtu (28/7/2018).

Sejalan dengan tren di industri perbankan, Bukopin menjaga tingkat profitabilitas dengan menjaga rasio likuiditas di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Hal ini tercermin pada peningkatan net interest margin pada 3,1% dibandingkan setahun sebelumnya 2,9%.

Selanjutnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga membaik jadi 94,3% dibandingkan setahun sebelumnya 95,4%. adapun return on equity (ROE) naik menjadi 9,4% pada Juni 2018 dibandingkan akhir 2017 sebesar 1,9%.

Sementara itu rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to deposit ratio/LDR) naik ke angka 92%, dibandingkan dengan setahun sebelumnya di 71,87%. Perbaikan kinerja ini berdampak pada penurunan aset perseroan dari Rp 106,44 triliun menjadi Rp 91,68 triliun. Sementara kredit juga turun 8% menjadi Rp 66,78 triliun, sementara DPK turun menjadi Rp 72,1 trilun.


Bukopin baru saja menggelar rights issue dengan meraih tambahan modal Rp 1,46 triliun. Hasil dari aksi korporasi ini meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) Bukopin menjadi 13,5%.

"Kami optimis dapat memacu kinerja pada Semester II tahun ini setelah mendapatkan tambahan modal," ujar Eko.



(dob) Next Article Rights Issue di Semester II, Bukopin Incar Dana Segar Rp 2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular