Jumlah Pengguna Turun, Saham Twitter Anjlok 18%

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 July 2018 18:55
Pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAUs) tercatat 335 juta, lebih kecil dibanding 338,5 juta menurut perhitungan StreetAccount dan FactSet.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski pendapatan perusahaan lebih tinggi dari proyeksi, tingkat pengguna aktif bulanan Twitter turun di kuartal kedua tahun ini.

Twitter melaporkan pendapatan kuartal kedua sebelum pembukaan bursa Amerika Serikat (AS) di hari Jumat (27/7/2018).

Platform media sosial ini mencatatkan laba per saham: 17 sen dolar, sesuai dengan estimasi konsensus Thomson Reuters. Pendapatannya mencapai US$711 juta (Rp 10,2 triliun), melampaui proyeksi US$696,2 juta.

Pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAUs) tercatat 335 juta, lebih kecil dibanding 338,5 juta menurut perhitungan StreetAccount dan FactSet. Kuartal lalu, Twitter melaporkan memiliki 336 juta pengguna aktif bulanan.

Harga saham Twitter anjlok 18% ketika pemberitaan laporan keuangannya tersiar.

Selain itu, perusahaan juga mengeluarkan proyeksi yang lemah dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization/EBITDA) antara US$215 juta dan US$235 juta.

Proyeksi setahun penuh turun jika dibandingkan dengan estimasi kuartal lalu, dengan pengeluaran kompensasi berbasis saham yang berkisar dari US$300 juta sampai US$350 juta dibandingkan dengan proyeksi kuartal lalu, yakni US$350 juta sampai US$450 juta, CNBC International melaporkan.


Perusahaan juga memperbarui kisaran nominal belanja modal untuk tahun ini dari proyeksi US$450 juta dan US$500 juta di kuartal lalu, menjadi US$375 juta dan US$450 juta.

Platform itu terkena dampak dari undang-undang kerahasiaan data (General Data Protection Regulation/GDPR). GDPR adalah rangkaian peraturan dari Uni Eropa (UE) yang ditujukan untuk melindungi data konsumen.

Baru-baru ini, perusahaan juga membersihkan akun-akun palsu. Akan tetapi, chief financial officer Twitter Ned Segal mengatakan sebagian besar dari akun tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan karena mereka tidak aktif di platform itu selama 30 hari atau lebih.

Jumlah pengguna aktif harian tumbuh 11%, tetapi perusahaan tidak mengungkapkan angka tepatnya.

Pendapatan Twitter tumbuh 24% secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan pemasukan iklan yang kuat. Pendapatan iklan adalah US$601 juta, naik 23% yoy.

Perusahaan juga mengembangkan bisnis lisensi data dan pendapatan lainnya yang naik 29% yoy.
(prm) Next Article Rilis Kinerja Q2-2021, Saham Twitter Naik 9%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular