
Aksi Penyelamatan Diapresiasi, Rupiah Terbaik Kedua di Asia

Namun, rupiah tidak terseret arus penguatan dolar AS. Sepertinya investor menyambut positif rencana 'operasi' penyelamatan rupiah oleh pemerintah. Demi mengurangi beban impor yang bisa menekan rupiah, pemerintah berencana menunda proyek-proyek infrastruktur non-strategis.
Merespons kabar tersebut, saham-saham yang terkait dengan infrastruktur di Bursa Efek Indonesia tidak ada yang merah. Sektor infrastruktur naik 0,21%, industri dasar melejit 1,26%, dan aneka industri meroket 3,66%.
Nampaknya pasar menyadari bahwa penundaan proyek-proyek non-strategis perlu dilakukan mengingat prioritas pemerintah dan Bank Indonesia (BI) saat ini adalah menjaga stabilitas rupiah. Sejak awal tahun, rupiah sudah melemah 6,2% terhadap dolar AS.
BI sudah menaikkan suku bunga 100 basis poin dalam 3 bulan untuk memancing masuknya arus modal asing sehingga bisa menjadi pijakan penguatan rupiah. Kini mungkin sudah saatnya pemerintah berkontribusi terhadap upaya penyelamatan rupiah, salah satunya dengan mengurangi beban impor akibat proyek-proyek infrastruktur.
Selain itu, penguatan rupiah juga mampu mendorong minat investor asing untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Di pasar saham, beli bersih investor asing pada perdagangan hari ini adalah Rp 122,49 miliar. Arus modal masuk ini mampu menopang rupiah sehingga mencatatkan apresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)