
Aksi Penyelamatan Diapresiasi, Rupiah Terbaik Kedua di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 July 2018 17:00

Setelah sempat menguat, dolar AS kini mulai kembali perkasa. Dollar Index (yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama) menguat 0,12% pada pukul 16:25 WIB.
Jelang pengumuman data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam kuartal II-2018, investor kembali ke pelukan dolar AS. Investor sepertinya tidak ingin jauh-jauh dari greenback karena kemungkinan besar data ekonomi tersebut akan positif.
Untuk periode kuartal II-2018, The Federal Reserve/The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 3,8%. Sementara konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan 4,1%. Keduanya lebih baik ketimbangan kuartal I-2018 yang sebesar 2% atau kuartal II-2017 yaitu 3,1%.
Dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, maka semakin cukup alasan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan empat kali tahun ini. Lebih banyak ketimbang perkiraan pasar sebelumnya yaitu tiga kali.
Kenaikan suku bunga yang lebih agresif ini bertujuan untuk mengindarkan perekonomian AS dari ancaman overheating. Sebab, kenaikan suku bunga acuan dapat menjangkar ekspektasi inflasi.
Bagi dolar AS, setiap kabar kenaikan suku bunga menjadi obat kuat yang paling cespleng. Dengan kenaikan suku bunga acuan, maka berinvestasi di AS akan semakin menarik karena memberikan imbalan lebih tinggi.
Sembari menunggu data yang bakal membawa optimisme ini, pelaku pasar masuk ke AS. Aliran modal ini memperkuat greenback dan menekan berbagai mata uang lainnya.
(aji/aji)
Jelang pengumuman data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam kuartal II-2018, investor kembali ke pelukan dolar AS. Investor sepertinya tidak ingin jauh-jauh dari greenback karena kemungkinan besar data ekonomi tersebut akan positif.
Untuk periode kuartal II-2018, The Federal Reserve/The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 3,8%. Sementara konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan 4,1%. Keduanya lebih baik ketimbangan kuartal I-2018 yang sebesar 2% atau kuartal II-2017 yaitu 3,1%.
Kenaikan suku bunga yang lebih agresif ini bertujuan untuk mengindarkan perekonomian AS dari ancaman overheating. Sebab, kenaikan suku bunga acuan dapat menjangkar ekspektasi inflasi.
Bagi dolar AS, setiap kabar kenaikan suku bunga menjadi obat kuat yang paling cespleng. Dengan kenaikan suku bunga acuan, maka berinvestasi di AS akan semakin menarik karena memberikan imbalan lebih tinggi.
Sembari menunggu data yang bakal membawa optimisme ini, pelaku pasar masuk ke AS. Aliran modal ini memperkuat greenback dan menekan berbagai mata uang lainnya.
(aji/aji)
Pages
Most Popular