
Ulasan Teknikal
Simak 5 Saham yang Berpotensi Menguat Secara Teknikal
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 July 2018 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami merangkum lima saham yang berpotensi mengalami penguatan harga pada hari ini. Kelimanya dipilih tim riset CNBC Indonesia berdasarkan beberapa kriteria yang berpotensi mengalami kenaikan secara teknikal.
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Saham grup Astra ini ditutup naik 100 poin (+0,92%) di level 10.925 pada perdagangan Kamis (26/07/2018). AALI membentuk pola grafik bintang jatuh (shooting star) yang merupakan sinyal pembalikan ke arah turun.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) pada posisi persilangan emas (golden cross) atau memiliki kecenderungan menguat.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan (moving average/MA) AALI masih berada di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Artinya, AALI sedang tidak tertekan dalam jangka pendek sehingga masih bisa mencatatkan penguatan.
2. PT Sentul City Tbk (BKSL)
Saham BKSL ditutup naik 4 poin (+2,94%) di level Rp 140 per unit di perdagangan Kamis (26/07/2018).
BKSL dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 2 poin (1,47%) disertai pola grafik berbentuk bintang pagi (morning star) yang memberikan sinyal penguatan lanjutan (bullish) cukup kuat.
Berdasarkan indikator teknikal MACD, BKSL mulai menunjukan posisi persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat. Mengacu pada indikator stochastic slow, BKSL berada pada area jenuh belinya (overbought).
Namun demikian hal ini menjadi sesuatu yang positif bagi saham yang sedang bullish. Berdasarkan indikator rerata pergerakan, BKSL masih berada di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya BKSL berpeluang besar menguat dalam jangka pendek.
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
BBNI, saham bank pelat merah ini, ditutup naik 275 poin (+3,76%) di level Rp 7.575 pada Kamis disertai volume perdagangan yang meningkat disertai dengan membentuk pola grafik lilin putih penuh (white Marubozu) atau sinyal bullish.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, pada indikator MACD pada posisi golden cross atau cenderung menguat. Berdasarkan indikator MA, saham BBNI sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya BBNI sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya.
4. PT Waskita Beton Precast (WSBP)
Saham sektor infrastruktur WSBP ditutup naik 8 poin (+2,11%) di level Rp 386 pada Kamis disertai volume perdagangan yang meningkat pesat dengan membentuk pola morning star atau sinyal lanjutan bullish. Mengacu pada indikator MACD, saham ini masih menunjukan posisi golden cross atau cenderung menguat.
Sementara, mengacu pada indikator stochastic slow, WSBP sedikit berada di atas area jenuh belinya (overbought) atau masih ada cukup ruang kenaikan.
5. PT Sariguna Primatirta (CLEO)
Saham produsen air kemasan CLEO ditutup naik 26 poin (+9,92%) di level Rp 288 per unit pada Kamis dengan membentuk pola white Marubozu yang merupakan sinyal bullish.
Indikator MACD berada pada posisi golden cross, yaitu cenderung menguat, sementara indikator MA menunjukkan CLEO sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Artinya, CLEO sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article LSIP, AALI, & BWPT Naik Lebih dari 10%, Begini Proyeksinya
1. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Saham grup Astra ini ditutup naik 100 poin (+0,92%) di level 10.925 pada perdagangan Kamis (26/07/2018). AALI membentuk pola grafik bintang jatuh (shooting star) yang merupakan sinyal pembalikan ke arah turun.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) pada posisi persilangan emas (golden cross) atau memiliki kecenderungan menguat.
2. PT Sentul City Tbk (BKSL)
Saham BKSL ditutup naik 4 poin (+2,94%) di level Rp 140 per unit di perdagangan Kamis (26/07/2018).
BKSL dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 2 poin (1,47%) disertai pola grafik berbentuk bintang pagi (morning star) yang memberikan sinyal penguatan lanjutan (bullish) cukup kuat.
Berdasarkan indikator teknikal MACD, BKSL mulai menunjukan posisi persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat. Mengacu pada indikator stochastic slow, BKSL berada pada area jenuh belinya (overbought).
Namun demikian hal ini menjadi sesuatu yang positif bagi saham yang sedang bullish. Berdasarkan indikator rerata pergerakan, BKSL masih berada di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya BKSL berpeluang besar menguat dalam jangka pendek.
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
BBNI, saham bank pelat merah ini, ditutup naik 275 poin (+3,76%) di level Rp 7.575 pada Kamis disertai volume perdagangan yang meningkat disertai dengan membentuk pola grafik lilin putih penuh (white Marubozu) atau sinyal bullish.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, pada indikator MACD pada posisi golden cross atau cenderung menguat. Berdasarkan indikator MA, saham BBNI sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20) yang artinya BBNI sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya.
4. PT Waskita Beton Precast (WSBP)
Saham sektor infrastruktur WSBP ditutup naik 8 poin (+2,11%) di level Rp 386 pada Kamis disertai volume perdagangan yang meningkat pesat dengan membentuk pola morning star atau sinyal lanjutan bullish. Mengacu pada indikator MACD, saham ini masih menunjukan posisi golden cross atau cenderung menguat.
Sementara, mengacu pada indikator stochastic slow, WSBP sedikit berada di atas area jenuh belinya (overbought) atau masih ada cukup ruang kenaikan.
5. PT Sariguna Primatirta (CLEO)
Saham produsen air kemasan CLEO ditutup naik 26 poin (+9,92%) di level Rp 288 per unit pada Kamis dengan membentuk pola white Marubozu yang merupakan sinyal bullish.
Indikator MACD berada pada posisi golden cross, yaitu cenderung menguat, sementara indikator MA menunjukkan CLEO sedikit di atas garis rerata pergerakan 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Artinya, CLEO sudah mulai keluar dari tekanan jangka pendeknya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article LSIP, AALI, & BWPT Naik Lebih dari 10%, Begini Proyeksinya
Most Popular