
Harga Batu Bara Reli, Laba Bisnis Tambang Astra Naik 60%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 July 2018 17:01

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih Rp 10,38 triliun pada semester I-2018 atau naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendorongnya adalah anak usaha sektor keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.
Pada semester I-2018 anak usaha Astra yang bergerak dalam bidang alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi mencapai Rp 3,3 triliun. Angka ini meningkat 60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,06 triliun.
Penyumbang utamanya adalah PT United Tractors Tbk (UNTR), yang laba bersihnya naik 60% jadi Rp 5,5 triliun. Kenaikan harga batu bara membuat kinerja bisnis kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan meningkat.
Pada bisnis mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu meningkat 37% menjadi 2.400 unit, dimana pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 56 juta ton dan kenaikan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 23% menjadi 445 juta bank cubic metres.
Anak perusahaan UNTR di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 22% menjadi 4,4 juta ton.
Selama semester pertama tahun 2018, PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), perusahaan coking coal yang 80,1% sahamnya dimiliki UT dan mulai beroperasi pada akhir 2017, berhasil mencatat penjualan batu bara sebanyak 342.000 ton.
Perusahaan kontraktor umum yang 50,1% sahamnya dimiliki UNTR, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 14% menjadi Rp 73 miliar, karena kenaikan pendapatan dari proyek yang sedang berjalan. Penambahan proyek-proyek konstruksi baru senilai Rp300 miliar berhasil diperoleh selama semester pertama tahun 2018.
PT Bhumi Jati Power (BJP), yang 25% sahamnya dimiliki UNTR, sedang dalam proses konstruksi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas masing-masing 1.000 mega watt (MW) di Jawa Tengah, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2021.
(roy/roy) Next Article United Tractors Beri Anak Usaha Pinjaman Rp 150 M
Pada semester I-2018 anak usaha Astra yang bergerak dalam bidang alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi mencapai Rp 3,3 triliun. Angka ini meningkat 60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,06 triliun.
Bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 56 juta ton dan kenaikan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 23% menjadi 445 juta bank cubic metres.
Anak perusahaan UNTR di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 22% menjadi 4,4 juta ton.
Selama semester pertama tahun 2018, PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), perusahaan coking coal yang 80,1% sahamnya dimiliki UT dan mulai beroperasi pada akhir 2017, berhasil mencatat penjualan batu bara sebanyak 342.000 ton.
Perusahaan kontraktor umum yang 50,1% sahamnya dimiliki UNTR, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 14% menjadi Rp 73 miliar, karena kenaikan pendapatan dari proyek yang sedang berjalan. Penambahan proyek-proyek konstruksi baru senilai Rp300 miliar berhasil diperoleh selama semester pertama tahun 2018.
PT Bhumi Jati Power (BJP), yang 25% sahamnya dimiliki UNTR, sedang dalam proses konstruksi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas masing-masing 1.000 mega watt (MW) di Jawa Tengah, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2021.
(roy/roy) Next Article United Tractors Beri Anak Usaha Pinjaman Rp 150 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular