Gubernur BI Proyeksi PDB RI 2018 Tumbuh 5,2%
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
25 July 2018 20:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di bawah angka 5,2%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi itu memang sedikit agak lambat, namun dengan stimulus fiskal yang dihadirkan pemerintah ada tren investasi terus mengalami peningkatan. Investasi itu masuk dalam berbagai bidang, di mana sebelumnya hanya terfokus pada infrastruktur.
"Memang yang jadi masalah ekspor sudah cukup bagus, tapi impor ini naiknya juga kencang. Sehingga eksternalnya, netto agak lebih rendah," ujar Perry di Gedung BI, Rabu (25/7/2018).
Namun, Perry memproyeksi inflasi pun bisa dijaga sangat rendah. Dia memproyeksi akhir tahun ini inflasi sekitar 3,5%.
"Tahun depan sekitar 3,7%. Itu masih cukup rendah, Insyallah bisa terjangkau," sebut Perry.
Bila dilihat pertumbuhan ekonomi per daerah, lanjut Perry, dia optimistis pertumbuhan daerah-daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan daerah lain di Indonesia bagian timur akan meningkat. Hal itu terdorong dengan peningkatan harga-harga komoditas.
"Karena memang ekspor komoditas tumbuh. Tapi kenaikannya belum dalam tataran menarik pertumbuhan dari Jawa, sehingga ekspor dari Jawa ke daerah-daerah belum meningkat. Terus terang saya kira akan naik," ujarnya.
(dru) Next Article Di Atas Ekspektasi, Ekonomi RI Kuartal II-2018 Tumbuh 5,27%
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi itu memang sedikit agak lambat, namun dengan stimulus fiskal yang dihadirkan pemerintah ada tren investasi terus mengalami peningkatan. Investasi itu masuk dalam berbagai bidang, di mana sebelumnya hanya terfokus pada infrastruktur.
"Memang yang jadi masalah ekspor sudah cukup bagus, tapi impor ini naiknya juga kencang. Sehingga eksternalnya, netto agak lebih rendah," ujar Perry di Gedung BI, Rabu (25/7/2018).
"Tahun depan sekitar 3,7%. Itu masih cukup rendah, Insyallah bisa terjangkau," sebut Perry.
Bila dilihat pertumbuhan ekonomi per daerah, lanjut Perry, dia optimistis pertumbuhan daerah-daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan daerah lain di Indonesia bagian timur akan meningkat. Hal itu terdorong dengan peningkatan harga-harga komoditas.
"Karena memang ekspor komoditas tumbuh. Tapi kenaikannya belum dalam tataran menarik pertumbuhan dari Jawa, sehingga ekspor dari Jawa ke daerah-daerah belum meningkat. Terus terang saya kira akan naik," ujarnya.
(dru) Next Article Di Atas Ekspektasi, Ekonomi RI Kuartal II-2018 Tumbuh 5,27%
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular