Diserbu Asing, Semen Bosowa Fokus Kuasai Pasar di Timur

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 July 2018 19:18
Perseroan mulai melakukan sejumlah langkah efisiensi agar bisa bersaing dengan para produsen semen asing dan mendapatkan margin keuntungan yang besar.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Merespons serbuan produsen semen asing, khususnya China, Semen Bosowa akan fokus mempertahankan pasar saham di Kawasan Indonesia Timur. Perseroan mulai melakukan sejumlah langkah efisiensi agar bisa bersaing dengan para produsen semen asing dan mendapatkan margin keuntungan yang besar.

Pemilik Semen Bosowa Erwin Aksa mengatakan tak bisa dipingkiri jika saat ini terjadi persaingan di industri semen, apalagi dengan masuknya produsen semen asing yang berlomba-lomba menurunkan harga dan meningkatkan produksinya di Indonesia.

"Harus melihat kondisi sekarang juga, tidak bisa dipungkiri sedang bersaing. Harus lebih efisiensi dan berfokus daerah basis saja karena harga semen jatuh dan persaingan ketat," kata Erwin kepada CNBC Indonesia, Senin (23/7).

Erwin menambahkan, memilih wilayah pemasaran dengan margin yang bagus menjadi salah satu langkah penting agar seluruh produksi perusahaan bisa diserap pasar.  Tidak seluruh wilayah menghasilkan bisa menghasilkan pendapatan yang baik, bahkan tak jarang harga jual menjadi lebih rendah dibanding harga produksi.

Saat ini jumlah kapasitas terpasang milik Semen Bosowa mencapai enam juta ton per tahun. Saat ini pasar semen di Indonesia telah mengalami oversupply akibat tak imbangnya jumlah produksi dan konsumsi semen yang masih terbilang lemah.
Kapasitas produksi terpasang produsen semen Indonesia hingga 2017 tercatat mencapai 107,4 juta ton. Artinya, jika disetahunkan total jumlah penjulan semen nasional hanya sekitar 64 juta ton.

Jika ditambahkan dengan pejualan ekspor, total penjualan semen Indonesia tercatat hanya tumbuh 8,5% menjadi 32,69 juta ton pada semester I-2018. Dibandingkan dengan total penjualan periode yang sama 2017 yang tercatat sebesar 30,13 juta ton.

Namun sayangnya produsen-produsen asing justru tertarik untuk menyasar pasar di Indonesia karena menilai tingkat konsumsi semen di dalam negeri masih memiliki potensi untuk meningkat.

Masuknya pemain asing ini diikuti dengan peningkatan produksi pula, sementara pertumbugan konsumsi semen masih terbilang lemah. Dikabarkan PT Conch Cement Indonesia, anak usaha dari pabrikan semen kelas kakap dunia Anhui Conch Cement Company (China), berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 25 juta ton dari saat ini hanya 2,3 juta ton per tahun.
Conch juga berencana akan melebarkan fokus penjualan ke Kawasan Indonesia Timur.

(hps/hps) Next Article Butuh 4 Tahun Imbangkan Suplai dan Konsumsi Semen di RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular