Akankah SBI Bersaing dengan Obligasi Pemerintah?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 July 2018 15:28
Akankah Terjadi Crowding Out?
Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez/File Photo
Akan tetapi, ada kekhawatiran kehadiran SBI akan menyebabkan perebutan dana dengan obligasi pemerintah alias Surat Berharga Negara (SBN). Apalagi besok akan ada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Untuk lelang esok hari, pemerintah memasang target indikatif Rp 6 triliun. Naik dibandingkan target indikatif dalam lelang SBSN sebelumnya pada 10 Juli yaitu Rp 4 triliun.  

Artinya, pemerintah cukup percaya diri sehingga menaikkan target ini. Sebab dalam lelang 10 Juli pemerintah berhasil meraup Rp 8 triliun, dua kali lipat dari target indikatif. 

Namun dengan lelang SBI hari ini, ada kemungkinan sebagian dana investor sudah terlanjur masuk ke instrumen bank sentral. Oleh karena itu, bisa jadi lelang SBSN besok akan kurang semarak karena sebagian uang investor sudah terpakai untuk membeli SBI. 

Untuk menstabilkan rupiah, memang dibutuhkan instrumen sebanyak mungkin di pasar keuangan sehingga arus modal asing punya 'wadah'. Namun obligasi negara pada dasarnya bukan hanya instrumen investasi, melainkan pembiayaan pembangunan. Obligasi digunakan pemerintah untuk menambal defisit yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur, subsidi, bantuan sosial, gaji pegawai, dan sebagainya. Saat likuiditas mengetat, kedua instrumen ini akan berebut dana dan terjadi crowding out.

Saat ini prioritas utama BI (dan pemerintah) adalah stabilitas rupiah. Untuk itu, SBN pun harus memberi tempat kepada SBI. 

Stabilisasi rupiah kembali berpotensi memakan korban baru. Korban itu adalah pembiayaan pembangunan.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular