
Reaktivasi SBI (Belum) Mempan Redam Pelemahan Rupiah?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 July 2018 08:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus mencari cara untuk meredam penguatan dolar AS yang terjadi secara global. Salah satunya, adalah 'menghidupkan' kembali instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah masih tak kuasa menahan keperkasaan dolar AS. Pelemahan rupiah tercatat mencapai 6,7% atau dari Rp 13.565/US$ di awal tahun menjadi Rp 14.475/US$ hingga akhir pekan lalu.
BI, memang dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan langkah konkrit. Salah satunya, melalui kenaikan bunga acuan hingga 100 bps, hingga melakukan intervensi ganda untuk menstabilisasi nilai tukar.
Namun, BI membuktikan masih memiliki amunisi yang tersisa dan diklaim bisa membuat pasar keuangan Indonesia kembali bergairah melalui reaktivasi SBI. Kehadiran SBI, tentu akan semakin memperkaya instrumen bagi investor terutama asing.
Apakah benar reaktivasi SBI bisa membantu meredam keperkasaan dolar AS? Untuk saat ini, bisa dibilang tidak.
Kemarin, BI secara resmi melelang SBI tenor 9 dan 12 bulan. Dalam lelang perdana - setelah mereaktivasi - bank sentral berhasil menyerap Rp 5,975 triliun, dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 14,24 triliun.
Meski demikian, hasil lelang SBI tak mampu membendung arus penguatan dolar AS yang terjadi secara masif. Bahkan di samping itu, investor cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia.
Walhasil, US$ 1 pada saat penutupan pasar dihargai Rp 14.485 atau melemah 0,07% dibandingkan akhir pekan lalu. Meskipun rupiah sempat menguat 0,35$ pada pembukaan, namun seiring perjalanannya rupiah justru melemah.
(roy/roy) Next Article Tarik 'Hot Money' Asing, BI Kaji Aktifkan Kembali SBI
Sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah masih tak kuasa menahan keperkasaan dolar AS. Pelemahan rupiah tercatat mencapai 6,7% atau dari Rp 13.565/US$ di awal tahun menjadi Rp 14.475/US$ hingga akhir pekan lalu.
Apakah benar reaktivasi SBI bisa membantu meredam keperkasaan dolar AS? Untuk saat ini, bisa dibilang tidak.
Kemarin, BI secara resmi melelang SBI tenor 9 dan 12 bulan. Dalam lelang perdana - setelah mereaktivasi - bank sentral berhasil menyerap Rp 5,975 triliun, dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 14,24 triliun.
Meski demikian, hasil lelang SBI tak mampu membendung arus penguatan dolar AS yang terjadi secara masif. Bahkan di samping itu, investor cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia.
Walhasil, US$ 1 pada saat penutupan pasar dihargai Rp 14.485 atau melemah 0,07% dibandingkan akhir pekan lalu. Meskipun rupiah sempat menguat 0,35$ pada pembukaan, namun seiring perjalanannya rupiah justru melemah.
(roy/roy) Next Article Tarik 'Hot Money' Asing, BI Kaji Aktifkan Kembali SBI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular