
Laba Lampaui Ekspektasi, Saham IBM Meroket
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 July 2018 13:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham IBM berfluktuasi dan kemudian naik lebih dari 2,5% setelah perusahaan melaporkan hasil laba kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan pada hari Rabu (19/7/2018).
Laba perusahaan tercatat US$3,08 (Rp 44.416) per saham dibandingkan US$3,04 yang diproyeksikan oleh analis, menurut Thomson Reuters. Pendapatan IBM mencapai US$20 miliar dibandingkan US$19,85 miliar yang diperkirakan oleh analis.
Ini menjadi pertumbuhan pendapatan IBM dalam tiga kuartal berturut-turut setelah lima tahun pendapatan tahunannya menurun. Pada kuartal ini pendapatan meningkat 4%.
Untuk kali pertama IBM memperoleh lebih dari separuh pendapatannya dari bidang strategisnya, yaitu sosial, seluler, analitik, dan cloud, yang sebesar US$10,1 miliar. Kategori itu mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 26% di kuartal kedua dari 15% di tiga bulan sebelumnya.
Pada kuartal sebelumnya, kategori-kategori itu menyumbang 47% pendapatan IBM.
IBM mengatakan pada kuartal kedua, pendapatan cloudnya tumbuh 20%, menjadi US$4,7 miliar. Sementara belanja modal perusahaan untuk kuartal tersebut hanya sedikit di atas US$1 miliar.
Segmen bisnis terbesar perusahaan, Technology Services dan Cloud Platforms, memenuhi konsensus analis FactSet dengan pendapatan sebesar US$8,62 miliar.
Pendapatan Segmen Solusi Kognitif adalah sebesar US$4,58 miliar, tepat di bawah konsensus FactSet yang sebesar US$4,76 miliar. Sementara pendapatan Segmen Layanan Bisnis Global adalah US$4,19 miliar, sedikit mengalahkan perkiraan FactSet US$4,16 miliar.
Segmen usaha Systems juga melampaui perkiraan, dengan pendapatan sebesar US$2,18 miliar, sementara analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan hanya sebesar US$1,85 miliar.
Direktur Keuangan IBM James Kavanaugh mengatakan IBM terus berharap untuk menutup tahun dengan laba setidaknya US$13,80 per saham, tidak termasuk barang-barang tertentu.
Pada kuartal kedua perusahaan melihat adanya efisiensi karena semakin berfokus pada layanan cloud, dan di paruh kedua tahun ini perusahaan akan menerima lebih banyak manfaat dari "optimalisasi tenaga kerja," kata Kavanaugh.
Sebelum hasil laba kuartal kedua diumumkan, analis memperkirakan laba setahun penuh per saham adalah sebesar US$13,78, tidak termasuk barang-barang tertentu, menurut Thomson Reuters, dilansir dari CNBC International.
Pada akhir Juni, analis Nomura Instinet yang dipimpin oleh Jeffrey Kvaal mulai memerhatikan IBM, dengan peringkat awal pembelian dan harga target US$160.
"Setelah bertahun-tahun mengalami penurunan pendapatan, IBM siap untuk kembali ke pertumbuhan yang berkelanjutan, jika tidak terlalu bagus, dan pertumbuhan EPS di pertengahan satu digit," tulis para analis.
Saham IBM turun 6% sejak awal tahun.
(prm) Next Article Bisnis Cloud Tumbuh, Laba & Penjualan Microsoft Melejit
Laba perusahaan tercatat US$3,08 (Rp 44.416) per saham dibandingkan US$3,04 yang diproyeksikan oleh analis, menurut Thomson Reuters. Pendapatan IBM mencapai US$20 miliar dibandingkan US$19,85 miliar yang diperkirakan oleh analis.
Ini menjadi pertumbuhan pendapatan IBM dalam tiga kuartal berturut-turut setelah lima tahun pendapatan tahunannya menurun. Pada kuartal ini pendapatan meningkat 4%.
Pada kuartal sebelumnya, kategori-kategori itu menyumbang 47% pendapatan IBM.
IBM mengatakan pada kuartal kedua, pendapatan cloudnya tumbuh 20%, menjadi US$4,7 miliar. Sementara belanja modal perusahaan untuk kuartal tersebut hanya sedikit di atas US$1 miliar.
Segmen bisnis terbesar perusahaan, Technology Services dan Cloud Platforms, memenuhi konsensus analis FactSet dengan pendapatan sebesar US$8,62 miliar.
Pendapatan Segmen Solusi Kognitif adalah sebesar US$4,58 miliar, tepat di bawah konsensus FactSet yang sebesar US$4,76 miliar. Sementara pendapatan Segmen Layanan Bisnis Global adalah US$4,19 miliar, sedikit mengalahkan perkiraan FactSet US$4,16 miliar.
Segmen usaha Systems juga melampaui perkiraan, dengan pendapatan sebesar US$2,18 miliar, sementara analis yang disurvei oleh FactSet memperkirakan hanya sebesar US$1,85 miliar.
Direktur Keuangan IBM James Kavanaugh mengatakan IBM terus berharap untuk menutup tahun dengan laba setidaknya US$13,80 per saham, tidak termasuk barang-barang tertentu.
Pada kuartal kedua perusahaan melihat adanya efisiensi karena semakin berfokus pada layanan cloud, dan di paruh kedua tahun ini perusahaan akan menerima lebih banyak manfaat dari "optimalisasi tenaga kerja," kata Kavanaugh.
Sebelum hasil laba kuartal kedua diumumkan, analis memperkirakan laba setahun penuh per saham adalah sebesar US$13,78, tidak termasuk barang-barang tertentu, menurut Thomson Reuters, dilansir dari CNBC International.
Pada akhir Juni, analis Nomura Instinet yang dipimpin oleh Jeffrey Kvaal mulai memerhatikan IBM, dengan peringkat awal pembelian dan harga target US$160.
"Setelah bertahun-tahun mengalami penurunan pendapatan, IBM siap untuk kembali ke pertumbuhan yang berkelanjutan, jika tidak terlalu bagus, dan pertumbuhan EPS di pertengahan satu digit," tulis para analis.
Saham IBM turun 6% sejak awal tahun.
(prm) Next Article Bisnis Cloud Tumbuh, Laba & Penjualan Microsoft Melejit
Most Popular