
Internasional
Bisnis Cloud Tumbuh, Laba & Penjualan Microsoft Melejit
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 October 2018 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Microsoft Corp hari Rabu (24/10/2018) melaporkan kinerja keuangan yang melampaui estimasi pendapatan dan laba Wall Street untuk periode kuartalan yang berakhir tanggal 30 September. Pertumbuhan itu disebabkan oleh semakin banyak bisnis yang mendaftar ke layanan komputasi cloud Azure dan piranti lunak (software) Office 365.
Saham Microsoft sudah naik tiga kali lipat sejak Satya Nadella menjadi CEO di tahun 2014 dan kembali membuat perusahaan fokus membangun pusat data software dan layanan. Sahamnya, yang sudah naik lebih dari 21% selama setahun terakhir, naik 1,9% dalam perdagangan pasca-penutupan setelah laporan keuangan dipublikasikan.
Sebagian besar pertumbuhan Microsoft belakangan ini dimotori oleh perusahaan-perusahaan yang beralih ke cloud dari pusat data di komputer atau on-premise. Hal itu membantu perusahaan melampaui target laba para analis selama lebih dari dua tahun, tulis Reuters.
Pendapatan cloud komersial, termasuk penjualan Azure, mencapai US$8,5 miliar (Rp 129,2 triliun) atau naik 47% dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Margin pertumbuhan untuk bisnis itu naik menjadi 62% dari 58% di kuartal yang sama tahun lalu dan 59% di kuartal sebelumnya.
Amazon.com Inc memimpin di dalam layanan infrastruktur cloud dengan pangsa pasar di kuartal kedua yang lebih dari 30%, menurut perusahaan riset pasar Canalys. Namun, porsi Microsoft naik menjadi 18% dari 16% di kuartal sebelumnya.
Pendapatan Azure naik 76% sepanjang tahun, lebih rendah dibanding 89% di kuartal sebelumnya.
Blair Hanley Frank, Analis Utama di perusahaan riset dan penasehat teknologi ISG, berkata para investor telah memperingatkan melambatnya pertumbuhan Azure.
"Melihat angka itu turun menjadi 76% di mana sebelumnya berada di 80-an dan 90-an itu menarik. Belum jelas apa maksudnya," kata Frank. "Tentu saja Microsoft akan mengalami sedikit penurunan tingkat pertumbuhan seraya pendapatan tumbuh."
Mark Sami selaku Wakil Direktur di perusahaan konsulatn SPR, berkata "cloud hybrid Microsoft yang matang menawarkan" bantuan untuk mendorong pertumbuhan dan membuat pesaing seperti Amazon "mengejar ketinggalan".
Fokus Microsoft pada aplikasi dan platform cloud yang tumbuh pesat membantunya mengatasi lambatnya permintaan personal computer atau PC, yang sudah merugikan penjualan sistem operasinya yang populer yakni Windows.
Pendapatan dari divisi PC Microsoft, terbesar berdasarkan pendapatan, naik 14,6% menjadi US$10,75 miliar. Angka itu melampaui konsensus analis yang mengestimasi US$10,13 miliar. Unit tersebut termasuk software Windows, konsol permainan Xbox, iklan pencarian online dan PC Surface. Namun, permainan merupakan pendorong pertumbuhan dengan pendapatan yang naik 44% dari setahun sebelumnya.
Microsoft memproyeksi pendapatan kuat untuk divisi itu di kuartal liburan, sebesar US$12,8 miliar sampai US$13,2 miliar.
"Xbox memiliki komunitas permainan utama dan kemampuan monetisasi," kata Nadella.
Pendapatan di unit produktivitas dan proses bisnis Microsoft, termasuk Office 365, naik 18,6% menjadi US$9,77 miliar. Jumlah itu melampaui ekspektasi rata-rata analis sebesar US$9,40 miliar, menurut data Refinitiv. Microsoft memproyeksi pendapatan US$9,95 miliar hingga US$10.15 miliar untuk unit itu di kuartal berjalan.
Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan software yang berbasis di Redmond, Washington, naik menjadi US$29,08 miliar dari US$24,54 miliar. Angka itu melampaui estimasti rata-rata analis yakni US$27,90 miliar, menurut data Refinitiv.
Pendapatan bersih naik menjadi US$8,82 miliar atau US$1,14 per lembar saham dari US$6,58 miliar atau 84 sen per lembar saham di tahun sebelumnya. Para analis sebelumnya memproyeksikan laba sebesar 96 sen per lembar saham.
(prm) Next Article Kejar Bisnis Cloud Amazon, Induk Google Gandakan Capex
Saham Microsoft sudah naik tiga kali lipat sejak Satya Nadella menjadi CEO di tahun 2014 dan kembali membuat perusahaan fokus membangun pusat data software dan layanan. Sahamnya, yang sudah naik lebih dari 21% selama setahun terakhir, naik 1,9% dalam perdagangan pasca-penutupan setelah laporan keuangan dipublikasikan.
Sebagian besar pertumbuhan Microsoft belakangan ini dimotori oleh perusahaan-perusahaan yang beralih ke cloud dari pusat data di komputer atau on-premise. Hal itu membantu perusahaan melampaui target laba para analis selama lebih dari dua tahun, tulis Reuters.
Amazon.com Inc memimpin di dalam layanan infrastruktur cloud dengan pangsa pasar di kuartal kedua yang lebih dari 30%, menurut perusahaan riset pasar Canalys. Namun, porsi Microsoft naik menjadi 18% dari 16% di kuartal sebelumnya.
Pendapatan Azure naik 76% sepanjang tahun, lebih rendah dibanding 89% di kuartal sebelumnya.
Blair Hanley Frank, Analis Utama di perusahaan riset dan penasehat teknologi ISG, berkata para investor telah memperingatkan melambatnya pertumbuhan Azure.
"Melihat angka itu turun menjadi 76% di mana sebelumnya berada di 80-an dan 90-an itu menarik. Belum jelas apa maksudnya," kata Frank. "Tentu saja Microsoft akan mengalami sedikit penurunan tingkat pertumbuhan seraya pendapatan tumbuh."
![]() |
Fokus Microsoft pada aplikasi dan platform cloud yang tumbuh pesat membantunya mengatasi lambatnya permintaan personal computer atau PC, yang sudah merugikan penjualan sistem operasinya yang populer yakni Windows.
Pendapatan dari divisi PC Microsoft, terbesar berdasarkan pendapatan, naik 14,6% menjadi US$10,75 miliar. Angka itu melampaui konsensus analis yang mengestimasi US$10,13 miliar. Unit tersebut termasuk software Windows, konsol permainan Xbox, iklan pencarian online dan PC Surface. Namun, permainan merupakan pendorong pertumbuhan dengan pendapatan yang naik 44% dari setahun sebelumnya.
Microsoft memproyeksi pendapatan kuat untuk divisi itu di kuartal liburan, sebesar US$12,8 miliar sampai US$13,2 miliar.
"Xbox memiliki komunitas permainan utama dan kemampuan monetisasi," kata Nadella.
Pendapatan di unit produktivitas dan proses bisnis Microsoft, termasuk Office 365, naik 18,6% menjadi US$9,77 miliar. Jumlah itu melampaui ekspektasi rata-rata analis sebesar US$9,40 miliar, menurut data Refinitiv. Microsoft memproyeksi pendapatan US$9,95 miliar hingga US$10.15 miliar untuk unit itu di kuartal berjalan.
Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan software yang berbasis di Redmond, Washington, naik menjadi US$29,08 miliar dari US$24,54 miliar. Angka itu melampaui estimasti rata-rata analis yakni US$27,90 miliar, menurut data Refinitiv.
Pendapatan bersih naik menjadi US$8,82 miliar atau US$1,14 per lembar saham dari US$6,58 miliar atau 84 sen per lembar saham di tahun sebelumnya. Para analis sebelumnya memproyeksikan laba sebesar 96 sen per lembar saham.
(prm) Next Article Kejar Bisnis Cloud Amazon, Induk Google Gandakan Capex
Most Popular