
Edy Suwarno Tambah Saham di Bukit Uluwatu Rp 514 Juta
irvin Avriano, CNBC Indonesia
18 July 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris perusahaan properti PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) tambah kepemilikan di perusahaan tersebut dengan harga Rp 658 per saham, premium (di atas) harga pasar Rp 448 per saham siang ini. Nilai transaksi tersebut Rp 514,31 juta.
Edy Suwarno, Komisaris Bukit Uluwatu yang juga dikenal sebagai pelaku pasar saham senior, menambah 781.633 saham emiten sehingga porsi kepemilikannya di perusahaan menjadi 21,16 miliar saham (0,62%) pada 11 Juli lalu.
Pada 11 Juli, saham perusahaan juga masih ditutup pada Rp 426 dengan rentang pergerakan harian Rp 424-Rp 428 dan nilai transaksi harian Rp 97 juta.
Dengan posisi harga saham terakhir siang ini Rp 448, nilai kepemilikan Edy pada saham BUVA mencapai Rp 9,48 miliar.
Perusahaan yang dipimpin Franky Tjahyadikarta tersebut memiliki 20% saham dari Alila Hotels & Resorts dengan aset properti Alila Villas Uluwatu, Alila Ubud, dan Alila Manggis.
Perusahaan masih mengembangkan dan akan segera meluncurkan Alila Borobudur, Alila Tarabitan - Manado, The Cliff Alila Villas Uluwatu, Alila SCBD, dan Alila Villas Bintan.
Edy Suwarno merupakan tokoh kelahiran Surakarta (Solo) yang merupakan sosok sentral dari PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) dan Grup Minna Padi lain.
Nama PADI sempat heboh ketika berencana mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melalui mekanisme menjadi pembeli siaga dalam penerbitan saham baru (rights issue) bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
Nama Setiawan 'Iwan' Ichlas sempat menjadi santer karena menjadi pihak yang siap membeli saham Muamalat melalui PADI, dan dilakukannya dengan membeli saham PADI di harga bawah.
Ketika saham PADI sudah digenggam Iwan, harganya meroket menjadi Rp 1.410 pada Oktober 2017 serta memunculkan potensi untung Rp 1,56 triliun ketika itu.
Di Minna Padi Investama Sekuritas, nama Edy tidak tercatat secara legal, tetapi pada beberapa situs Edy masih menjabat sebagai penasihat (advisor) PADI. Komisaris utama Minna Padi Investama Sekuritas saat ini dijabat mantan kepala biro transaksi dan lembaga efek Bapepam-LK Arys Ilyas.
Anggota Grup Minna Padi lain adalah PT Minna Padi Aset Manajemen dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), di mana Edy menjadi komisaris.
Edy Suwarno, Komisaris Bukit Uluwatu yang juga dikenal sebagai pelaku pasar saham senior, menambah 781.633 saham emiten sehingga porsi kepemilikannya di perusahaan menjadi 21,16 miliar saham (0,62%) pada 11 Juli lalu.
Dengan posisi harga saham terakhir siang ini Rp 448, nilai kepemilikan Edy pada saham BUVA mencapai Rp 9,48 miliar.
Perusahaan yang dipimpin Franky Tjahyadikarta tersebut memiliki 20% saham dari Alila Hotels & Resorts dengan aset properti Alila Villas Uluwatu, Alila Ubud, dan Alila Manggis.
Perusahaan masih mengembangkan dan akan segera meluncurkan Alila Borobudur, Alila Tarabitan - Manado, The Cliff Alila Villas Uluwatu, Alila SCBD, dan Alila Villas Bintan.
Edy Suwarno merupakan tokoh kelahiran Surakarta (Solo) yang merupakan sosok sentral dari PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) dan Grup Minna Padi lain.
Nama PADI sempat heboh ketika berencana mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melalui mekanisme menjadi pembeli siaga dalam penerbitan saham baru (rights issue) bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
Nama Setiawan 'Iwan' Ichlas sempat menjadi santer karena menjadi pihak yang siap membeli saham Muamalat melalui PADI, dan dilakukannya dengan membeli saham PADI di harga bawah.
Ketika saham PADI sudah digenggam Iwan, harganya meroket menjadi Rp 1.410 pada Oktober 2017 serta memunculkan potensi untung Rp 1,56 triliun ketika itu.
Di Minna Padi Investama Sekuritas, nama Edy tidak tercatat secara legal, tetapi pada beberapa situs Edy masih menjabat sebagai penasihat (advisor) PADI. Komisaris utama Minna Padi Investama Sekuritas saat ini dijabat mantan kepala biro transaksi dan lembaga efek Bapepam-LK Arys Ilyas.
Anggota Grup Minna Padi lain adalah PT Minna Padi Aset Manajemen dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), di mana Edy menjadi komisaris.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Page
Geliat Minna Padi Aset Manajemen
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular