Ulasan Teknikal

Bergerak Variatif, IHSG Cenderung Melemah di Sesi II

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 July 2018 13:23
IHSG cenderung variatif dengan rentang sempit, dan berpotensi melemah jika investor asing terus merealisasikan aksi jual sahamnya.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak variatif dengan rentang sempit, dan bahkan berpotensi melemah jika investor asing terus merealisasikan aksi jual sahamnya.

Dibuka menguat pada 5.868 (+0,13%) IHSG terus menguat hingga menyentuh titik tertingginya pada pukul 10:09 WIB di level 5.899 (+0,65%), sebelum kemudian melemah lagi mengikuti pelemahan rupiah pada pukul 11.00 WIB. Rupiah melemah 0,24% atau Rp 14.400 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, IHSG berhasil ditutup pada level 5.881 atau naik 19 poin (+0,33%). Meski demikian, investor asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 97,13 miliar atau lebih kecil dibandingkan net sell penutupan kemarin sebesar Rp 417 miliar di pasar reguler.

Sektor keuangan menyumbang 8 poin kenaikan IHSG, disusul sektor pertambangan dan sektor infrastruktur masing-masing sebanyak 7 poin.
IHSG Bergerak Variatif Cenderung Melemah di Sesi 2Sumber: Reuters
Kenaikan IHSG pada sesi pertama ini secara teknikal membentuk pola palu (hammer) atau sinyal kenaikan meskipun bersifat lemah.

Mengacu pada beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.

Namun demikian berdasarkan indikator moving average (MA), IHSG gagal melewati rerata pergerakan 5, harinya (MA-5) meskipun sempat menyentuhnya.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular