
Rekor 10 Tahun Shortfall Pajak Hantui APBN 2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 July 2018 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan memproyeksikan realisasi penerimaan pajak tahun ini akan kembali mengalami shortfall. Artinya, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir penerimaan pajak tak pernah mencapai target.
Terakhir kalinya penerimaan pajak mencapai target, terjadi pada tahun anggaran 2008 pada saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai bendahara negara di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realiasi penerimaan pajak hingga akhir tahun diperkirakan hanya menembus Rp 1.350,9 triliun atau 94,86% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1.424 triliun.
Dengan proyeksi tersebut, realisasi penerimaan pajak tahun ini masih akan mencatatkan shortfall Rp 73,06 triliun. Meskii demikian, melihat secara historis, angka tersebut jauh lebih rendah dari shortfall pelaksanaan APBN 2017.
Merinci lebih jauh, ada beberapa pos penerimaan yang diproyeksikan mencapai target. Misalnya, seperti realisasi penerimaan pajak penghasilan yang diperkirakan mencapai Rp 55,4 triliun atau 145,3% dari target yang ditetapkan.
Selain itu, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bumi bangunan (PBB) juga diperkirakan mencapai target. PPN diproyeksikan mencapai Rp 564,68 triliun atau 104,2% dari target, sementara PBB diperkirakan Rp 17,43 triliun atau 100,4% dari target.
Data bendahara menunjukan, hanya pos penerimaan PPh non migas yang tidak pernah mencapai target. Pos penerimaan sektor ini hingga akhir tahun diperkirakan hanya terealisasi Rp 705,8 triliun atau 86,4% dari target yang ditetapkan.
Terlepas dari adanya shortfall, realisasi pendapatan negara hingga akhir tahun mencapai Rp 1.903 triliun atau tetap mengalami surplus Rp 8,3 triliun dari target yang ditetapkan dalam kas keuangan negara sebesar Rp 1.897,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang tak memungkiri, penerimaan pajak pada tahun ini akan lebih kecil. Adapun, sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan menjadi penyumbang terbesar proyeksi yang cukup optimistis.
(roy/roy) Next Article Per Mei, Penerimaan Pajak Baru 33% dari Target APBN 2018
Terakhir kalinya penerimaan pajak mencapai target, terjadi pada tahun anggaran 2008 pada saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai bendahara negara di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Merinci lebih jauh, ada beberapa pos penerimaan yang diproyeksikan mencapai target. Misalnya, seperti realisasi penerimaan pajak penghasilan yang diperkirakan mencapai Rp 55,4 triliun atau 145,3% dari target yang ditetapkan.
Selain itu, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bumi bangunan (PBB) juga diperkirakan mencapai target. PPN diproyeksikan mencapai Rp 564,68 triliun atau 104,2% dari target, sementara PBB diperkirakan Rp 17,43 triliun atau 100,4% dari target.
Data bendahara menunjukan, hanya pos penerimaan PPh non migas yang tidak pernah mencapai target. Pos penerimaan sektor ini hingga akhir tahun diperkirakan hanya terealisasi Rp 705,8 triliun atau 86,4% dari target yang ditetapkan.
Terlepas dari adanya shortfall, realisasi pendapatan negara hingga akhir tahun mencapai Rp 1.903 triliun atau tetap mengalami surplus Rp 8,3 triliun dari target yang ditetapkan dalam kas keuangan negara sebesar Rp 1.897,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memang tak memungkiri, penerimaan pajak pada tahun ini akan lebih kecil. Adapun, sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan menjadi penyumbang terbesar proyeksi yang cukup optimistis.
(roy/roy) Next Article Per Mei, Penerimaan Pajak Baru 33% dari Target APBN 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular