
Cadangan AS Naik, Harga Minyak Kian Anjlok
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
18 July 2018 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak jenis light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) bergerak melemah 0,57% ke US$67,69/barel, sementara harga brent yang menjadi acuan di Eropa juga terkoreksi 0,47% ke US$71,82/barel, pada perdagangan hari ini Rabu (18/07/2018) hingga pukul 09.12 WIB.
Harga sang emas hitam melanjutkan tren penurunannya pada pekan ini, setelah pada perdagangan kemarin sebenarnya mampu bergerak stabil. Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin harga minyak AS mampu rebound dengan menguat tipis 0,03%, pasca jatuh sebesar 4,15% pada perdagangan awal pekan.
Setali tiga uang dengan light sweet, harga minyak Eropa juga kemarin mampu menguat 0,44% pasca anjlok nyaris 5% pada perdagangan hari Senin (16/07/2018). Stabilnya harga minyak kemarin disokong oleh masih adanya sentimen disrupsi pasokan yang berasal dari Norwegia dan Venezuela.
Sebagai informasi, 900 pekerja tambahan di kilang minyak Norwegia kini ikut melakukan mogok kerja, bergabung dengan sekitar 700 orang yang sudah melakukan protes sejak pekan lalu. Penyebabnya pihak perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan kenaikan gaji dan uang pensiun pada batas waktu hari Minggu (15/06/2018) tengah malam
Mogok kerja yang sejatinya sudah dilakukan sejak hari Selasa pekan lalu ini belum berdampak signifikan pada produksi minyak Oslo sejauh ini, namun kemungkinan pembatalan kontrak dari beberapa perusahaan pengeboran akan terbuka lebar jika kisruh ini berlangsung selama sebulan atau lebih.
Kemudian, di Venezuela, produksi si emas hitam turun drastis karena krisis ekonomi-sosial-politik. Caracas juga di ambang penerapan sanksi ekonomi dari negara-negara Barat setelah Presiden Nicolas Maduro kembali terpilih dalam pemilu beberapa waktu lalu. Padahal Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar dunia.
Meski demikian, pada hari ini harga minyak kembali mendapatkan tekanan dari bertambahnya cadangan minyak mentah di Negeri Paman Sam. Mengutip laporan American Petroleum Institute (API), cadangan minyak mentah AS tercatat meningkat sebesar 600.000 barel pada sepekan hingga tanggal 13 Juli 2018. Padahal analis memperkirakan adanya penurunan sebesar 3,5 juta barel.
Data resmi dari US Energy Information Administration (EIA) akan diumumkan pada hari ini pukul 21.30 WIB.
Data dari API tersebut lantas memperkuat sentimen bahwa pasokan minyak dari AS sudah pulih. Sebelumnya, berdasarkan laporan EIA, produksi minyak mentah AS dari 7 formasi utama shale oil diekspektasikan meningkat hingga 143.000 barel/hari ke rekor 7,47 juta barel/hari pada Agustus 2018.
(roy) Next Article Waduh! Virus Corona Bikin Permintaan Minyak Global Turun
Harga sang emas hitam melanjutkan tren penurunannya pada pekan ini, setelah pada perdagangan kemarin sebenarnya mampu bergerak stabil. Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin harga minyak AS mampu rebound dengan menguat tipis 0,03%, pasca jatuh sebesar 4,15% pada perdagangan awal pekan.
Mogok kerja yang sejatinya sudah dilakukan sejak hari Selasa pekan lalu ini belum berdampak signifikan pada produksi minyak Oslo sejauh ini, namun kemungkinan pembatalan kontrak dari beberapa perusahaan pengeboran akan terbuka lebar jika kisruh ini berlangsung selama sebulan atau lebih.
Kemudian, di Venezuela, produksi si emas hitam turun drastis karena krisis ekonomi-sosial-politik. Caracas juga di ambang penerapan sanksi ekonomi dari negara-negara Barat setelah Presiden Nicolas Maduro kembali terpilih dalam pemilu beberapa waktu lalu. Padahal Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar dunia.
![]() |
Meski demikian, pada hari ini harga minyak kembali mendapatkan tekanan dari bertambahnya cadangan minyak mentah di Negeri Paman Sam. Mengutip laporan American Petroleum Institute (API), cadangan minyak mentah AS tercatat meningkat sebesar 600.000 barel pada sepekan hingga tanggal 13 Juli 2018. Padahal analis memperkirakan adanya penurunan sebesar 3,5 juta barel.
Data resmi dari US Energy Information Administration (EIA) akan diumumkan pada hari ini pukul 21.30 WIB.
Data dari API tersebut lantas memperkuat sentimen bahwa pasokan minyak dari AS sudah pulih. Sebelumnya, berdasarkan laporan EIA, produksi minyak mentah AS dari 7 formasi utama shale oil diekspektasikan meningkat hingga 143.000 barel/hari ke rekor 7,47 juta barel/hari pada Agustus 2018.
(roy) Next Article Waduh! Virus Corona Bikin Permintaan Minyak Global Turun
Most Popular