
BI Pastikan Peluang Rupiah Menguat Masih Ada
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 July 2018 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memastikan peluang penguatan nilai tukar rupiah masih ada. Hal ini sejalan dengan arus modal masuk alias inflow yang terjadi belakangan ke pasar keuangan Indonesia.
"Sudah terlihat waktu [pasar] goyang. Investor hindari, tapi sekarang mulai inflow dia comfortable dengan yield surat utang. Dia ada ekspektasi rupiah ke depan bisa lebih kuat. Kalau tidak yakin investor tak mau masuk," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Selasa (17/7/2018).
Dijelaskan Mirza, saat ini yang lebih penting bagi BI adalah menjaga nilai tukar atau kurs rupiah stabil. Menurutnya, inflow sejak awal Juli 2018 masih terus masuk ke pasar keuangan Indonesia.
"Juli ada inflow ke SBN [Surat Berharga Negara]. Kemudian kita lihat lelang SBN surat utang pemerintah juga oversubscribe. Stabilitas sudah terjaga," ungkapnya.
BI memastikan terus menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Ia mengatakan respons yang ditempuh masih melalui intervensi ganda di pasar valas dan surat berharga negara.
"Stance moneter diarahkan di pasar swap antar bank. Dan komunikasi intensif pada pelaku pasar dan para ekonom yang bentuk ekspektasi sehingga bisa mitigasi kecenderungan nilai tukar rupiah," katanya.
(dru/dru) Next Article Kata BI Soal Pernyataan Jerome Powell & Dolar Rp 14.400
"Sudah terlihat waktu [pasar] goyang. Investor hindari, tapi sekarang mulai inflow dia comfortable dengan yield surat utang. Dia ada ekspektasi rupiah ke depan bisa lebih kuat. Kalau tidak yakin investor tak mau masuk," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung DPR, Selasa (17/7/2018).
Dijelaskan Mirza, saat ini yang lebih penting bagi BI adalah menjaga nilai tukar atau kurs rupiah stabil. Menurutnya, inflow sejak awal Juli 2018 masih terus masuk ke pasar keuangan Indonesia.
BI memastikan terus menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Ia mengatakan respons yang ditempuh masih melalui intervensi ganda di pasar valas dan surat berharga negara.
"Stance moneter diarahkan di pasar swap antar bank. Dan komunikasi intensif pada pelaku pasar dan para ekonom yang bentuk ekspektasi sehingga bisa mitigasi kecenderungan nilai tukar rupiah," katanya.
(dru/dru) Next Article Kata BI Soal Pernyataan Jerome Powell & Dolar Rp 14.400
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular