
Bank Bermodal di Bawah Rp 5 T Sulit Penuhi Porsi Kredit UMKM
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
17 July 2018 13:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat, sebagian besar atau lebih dari 50% dari total 116 bank di Indonesia sudah memenuhi porsi kredit ke sektor mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dipatok 20% pada akhir 2018. Sementara sisanya belum memenuhi porsi tersebut.
Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BI Yunita Resmi Sari menjelaskan, bank-bank yang belum memenuhi porsi kredit sebesar 20% adalah bank-bank yang berada dalam BUKU II.
"Bank-bank BUKU II yang belum memenuhi, penyebabnya beragam karena keterbatasan jaringan," ucap dia di Gedung Bank Indonesia, Selasa (17/7/2018).
Meski, bank-bank BUKU II tersebut sebenarnya banyak menyalurkan kredit ke sektor komersial. Namun kenyataannya, hal tersebut tidak membuat mereka bisa lolos dari jeratan aturan BI. "Bank kecil, jumlah cabangnya hanya beberapa," tegas dia.
Sementara itu, apabila dibedakan antara bank asing dan bank lokal, Yunita menyebutkan, sebagian besar bank asing atau lebih dari 50% sudah bisa memenuhi kredit ke sektor UMKM. Kendati, bank-bank asing ini tidak memiliki spesialisasi di bidang UMKM.
"Mereka memang jaringannya terbatas, sehingga mereka kesulitan untuk penyaluran langsung. Oleh karenanya, mereka kerjasama dengan bank lokal atau melalui tangan-tangan BPR, Koperasi atau BMT,"ucap dia.
Sementara untuk bank lokal, sampai saat ini, Yunita mencatat tinggal 1/5 atau 20% dari bank-bank lokal yang belum bisa memenuhi porsi kredit UMKM.
Sedangkan secara industri, sampai Mei 2018, BI mencatat, porsi penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM mencapai 20,69%.
"Dilihat dari industri sudah 20,6%, memang ada yang tinggi dan rendah, tapi secara keseluruhan tidak terlalu jauh bedanya,"ungkap dia.
(roy/roy) Next Article Ekonomi Gelap, Ini Dia Kondisi Terkini Perbankan RI Versi BI
Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) BI Yunita Resmi Sari menjelaskan, bank-bank yang belum memenuhi porsi kredit sebesar 20% adalah bank-bank yang berada dalam BUKU II.
"Bank-bank BUKU II yang belum memenuhi, penyebabnya beragam karena keterbatasan jaringan," ucap dia di Gedung Bank Indonesia, Selasa (17/7/2018).
"Mereka memang jaringannya terbatas, sehingga mereka kesulitan untuk penyaluran langsung. Oleh karenanya, mereka kerjasama dengan bank lokal atau melalui tangan-tangan BPR, Koperasi atau BMT,"ucap dia.
Sementara untuk bank lokal, sampai saat ini, Yunita mencatat tinggal 1/5 atau 20% dari bank-bank lokal yang belum bisa memenuhi porsi kredit UMKM.
Sedangkan secara industri, sampai Mei 2018, BI mencatat, porsi penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM mencapai 20,69%.
"Dilihat dari industri sudah 20,6%, memang ada yang tinggi dan rendah, tapi secara keseluruhan tidak terlalu jauh bedanya,"ungkap dia.
(roy/roy) Next Article Ekonomi Gelap, Ini Dia Kondisi Terkini Perbankan RI Versi BI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular