Ekonomi Gelap, Ini Dia Kondisi Terkini Perbankan RI Versi BI

Market - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 August 2022 14:41
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Agustus 2022 Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Agustus 2022. (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali melakukan stres test terhadap ketahanan perbankan nasional di tengah situasi ketidakpastian perekonomian dunia yang masih terjadi. Hasilnya, situasi perbankan nasional masih cukup baik.

Berdasarkan hasil simulasi bank sentral, ketahanan perbankan nasional masih relatif terjaga. Namun, BI menekankan bahwa masih ada sejumlah risiko baik dari ekonomi domestik dan global yang perlu diwaspadai.

"Sejumlah faktor domestik dan eksternal perlu diwaspadai pada laju pemulihan intermediasi ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (23/8/2022).

BI memastikan akan terus memperkuat sistem ketahanan dan berkoordinasi dengan erat bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan pemerintah pusat maupun otoritas terkait lainnya.

"Untuk mendorong kredit pembiayaan untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Perry.

Adapun intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi. Pertumbuhan kredit pada Juli 2022 tercatat sebesar 10,71% (yoy), ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan pada sebagian besar sektor ekonomi.

Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 15,2 (yoy) pada Juli 2022. Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi didukung oleh standar penyaluran kredit perbankan yang tetap longgar, terutama di sektor Industri, Pertanian dan Perdagangan seiring membaiknya appetite penyaluran kredit.

Suku bunga perbankan masih dalam tren menurun, meski dengan besaran yang semakin terbatas. Di pasar dana, suku bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 54 bps sejak Juli 2021 menjadi 2,89 % pada Juli 2022. Di pasar kredit, suku bunga kredit menunjukkan penurunan 53 bps pada periode yang sama menjadi 8,94%.

Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi yang terus berlanjut, tercermin dari tingkat penjualan dan belanja modal yang tetap tumbuh tinggi, terutama di sektor Pertanian, Pertambangan, Industri, dan Perdagangan.

Konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan optimisme konsumen juga mendukung peningkatan permintaan kredit perbankan. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 18,08% (yoy) pada Juli 2022, terutama didukung oleh segmen mikro dan kecil.

Suku bunga perbankan masih dalam tren menurun, meski dengan besaran yang semakin terbatas. Di pasar dana, suku bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 54 bps sejak Juli 2021 menjadi 2,89 % pada Juli 2022. Di pasar kredit, suku bunga kredit menunjukkan penurunan 53 bps pada periode yang sama menjadi 8,94%.

Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi yang terus berlanjut, tercermin dari tingkat penjualan dan belanja modal yang tetap tumbuh tinggi, terutama di sektor Pertanian, Pertambangan, Industri, dan Perdagangan.

Konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan optimisme konsumen juga mendukung peningkatan permintaan kredit perbankan. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 18,08% (yoy) pada Juli 2022, terutama didukung oleh segmen mikro dan kecil.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Dunia Masih Horor, BI Ungkap Risiko Stagflasi & Goncangan!


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading