Merespons Data EKonomi China, Bursa Saham Asia ke Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 July 2018 09:13
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan melemah pada pagi hari ini.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan melemah pada pagi hari ini: indeks Strait Times turun 0,7%, indeks Hang Seng turun 0,12%, indeks Shanghai turun 0,51%, sementara indeks Kospi bisa menguat walaupun tipis saja (+0,05%).

Sempat dibuka di zona hijau, bursa saham kawasan Asia melemah pasca data-data ekonomi penting di China dirilis. Pada kuartal-II 2018, perekonomian China tercatat tumbuh sebesar 6,7% YoY, sama dengan konsensus yang dihimpun oleh Reuters. Penjualan barang-barang rilis periode Juni tumbuh sebesar 9% YoY, juga sama dengan konsensus. Namun, output industri untuk periode Juni hanya tumbuh sebesar 6% YoY, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 6,5% YoY.

Tak adanya kejutan positif dari rilis data-data tersebut membuat pelaku pasar bermain defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham, sembari menunggu kelanjutan dari perang dagang.

Menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump menyebut Uni Eropa sebagai musuh di bidang perdagangan. Dikutip dari BBC, Trump mengatakan ada banyak musuh dari AS termasuk Rusia dan China, namun dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas.

"Saya rasa Uni Eropa merupakan sebuah musuh, (mengingat) apa yang mereka lakukan kepada kami di bidang perdagangan," papar Trump.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/hps) Next Article Data Ekonomi China Mengecewakan, Bursa Saham Asia Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular