
Analisis Teknikal
Saham BBTN Masih Berpotensi Menguat Beberapa Hari
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
13 July 2018 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya pemerintah melonggarkan kredit pemilikan rumah (KPR) membantu terbukanya ruang penguatan (bullish) harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) secara teknikal dalam beberapa hari ke depan.
Hingga pukul 15.30 WIB, saham BBTN ditransaksikan pada level Rp 2.410/saham naik 9,54%. Nilai transaksi mencapai Rp 232,74 miliar dalam kisaran harga Rp 2.220 - Rp 2.470 dengan investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 37,2 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana merevisi aturan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk KPR, setelah sebelumnya Bank Indonesia (BI) melonggarkan rasio uang muka terhadap plafon pembiayaan bank (loan-to-value/LTV).
ATMR merupakan instrumen untuk mengukur bobot risiko dari aset. Saat ini ATMR KPR sebesar 35%. Semakin besar ATMR kredit, bank harus mengalokasikan rasio permodalan tertentu untuk penyaluran kredit.
Namun secara tahun berjalan (year to date/YTD), saham bank pelat merah tersebut masih terkoreksi sebesar 32,59% atau jauh lebih parah dari koreksi sektor keuangan yang pada periode yang sama hanya sebesar 9%.Berikut analisis kinerja saham BBTN dari sudut pandang teknikal:
Saham BBTN bergerak turun dalam jangka panjang (primary tren) maupun jangka menengah (secondary trend), tetapi hari ini BBTN menguat tajam membentuk pola lilin putih panjang (long white candle) dengan volume yang juga meningkat.
Diperkuat dengan beberapa indikator teknikal diperkirakan BBTN akan mengalami penguatan di hari perdagangan selanjutnya, di mana rerata pergerakan (moving average/MA) 5 dan 10 harinya mulai tertembus sekaligus (MA-5 & MA-10).
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) mulai membentuk persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Saham BTN Terbang Lagi, Reli Tampaknya Masih Belum Berhenti
Hingga pukul 15.30 WIB, saham BBTN ditransaksikan pada level Rp 2.410/saham naik 9,54%. Nilai transaksi mencapai Rp 232,74 miliar dalam kisaran harga Rp 2.220 - Rp 2.470 dengan investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 37,2 miliar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana merevisi aturan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk KPR, setelah sebelumnya Bank Indonesia (BI) melonggarkan rasio uang muka terhadap plafon pembiayaan bank (loan-to-value/LTV).
Namun secara tahun berjalan (year to date/YTD), saham bank pelat merah tersebut masih terkoreksi sebesar 32,59% atau jauh lebih parah dari koreksi sektor keuangan yang pada periode yang sama hanya sebesar 9%.Berikut analisis kinerja saham BBTN dari sudut pandang teknikal:
![]() |
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) mulai membentuk persilangan emas (golden cross) atau cenderung menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article Saham BTN Terbang Lagi, Reli Tampaknya Masih Belum Berhenti
Most Popular