Analisis Teknikal
Saham BTN Terbang Lagi, Reli Tampaknya Masih Belum Berhenti

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham yang bergerak di sektor perbankan kembali bereuforia setelah indeks sektor keuangan pada perdagangan Selasa kemarin (2/6) berhasil menguat 3,43% menjadi 995,52.
Penguatan saham-saham perbankan di Indonesia tersebut, ada satu saham perbankan yang cukup menjadi perhatian, yaitu saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Selasa kemarin BBTN terbang 21,71% ke level harga Rp 925/saham. BBTN juga sempat membukukan ke level tertingginya yaitu Rp 940/saham atau kenaikan sebesar 23,68% mendekati batasan harga Auto Reject Atas (ARA) 25%.
Sementara pada hari ini, Rabu (3/6/2020) pukul 09:05 WIB BBTN kembali menguat 16,22% menjadi Rp 1.075/saham.
Salah satu pemicu kenaikan harga saham BTN adalah Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dipastikan akan segera beroperasi setelah Peraturan Pemerintah ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kehadiran Tapera diharapkan bisa mendorong pembiayaan sektor perumahan dimana BTN akan menjadi salah satu mitranya.
Sementara itu, pemerintah juga akan mulai menerapkan tatanan normal baru yang dimulai pada 5 Juni ini. Sektor perbankan adalah salah satu yang dinilai paling siap menerapkan tatanan normal baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas, Aviliani, mengatakan, sektor perbankan sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam menerapkan normal baru.
"Justru yang SOP-nya paling bagus dan paling siap itu perbankan, karena apa mereka sebelum new normal mulai tanggal 5 besok, hari ini semua bank-bank sudah punya SOP, ruangannya sudah dibatasi dengan akrilik, sehingga semua nasabah maupun karyawan sudah mentaati itu," kata ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini dalam webinar MarkPlus Industry Roundtable, Selasa (2/6/2020).
Bahkan penguatan IHSG sepekan kemarin tak lain juga tertopang oleh kinerja sektor perbankan atau finansial. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan kemarin (week-on-week/WoW) sebesar 207,66 poin atau 4,57% ke level 4.753,61.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor finansial selama periode sepekan kemarin yaitu 26-29 Mei 2020 membukukan penguatan yang sebesar 8,54% pada 962,52.
Indeks yang mencakup sektor perbankan dan jasa keuangan ini menjadi juara menyusul sentimen positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja mengeluarkan stimulus lanjutan dengan merelaksasi ketentuan di sektor perbankan. Relaksasi ini lebih memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pelemahan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
Sektor yang menjadi tulang punggung IHSG ini memang menjadi perhatian sendiri dari pemangku kebijakan karena apabila sektor keuangan ambruk karena pandemi Covid-19, ditakutkan ambruknya sektor keuangan akan menimpa sektor-sektor lain dan menyebabkan terjadinya efek domino.
Fundamental untuk saham BBTN atau perbankan memang cukup menggembirakan. Lalu bagaimana dengan analisis teknikalnya apa mendukung untuk kenaikan lanjutan.
Simak analisis teknikal berikut ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan saham BBTN dengan menggunakan periode per jam (Hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, indikator garis BB menunjukkan pelebaran artinya kecenderungan untuk bergerak naik atau menguat.
Saham BBTN saat ini menembus level resistance 1.055, mencoba menyentuh resistance selanjutnya di area 1.170. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati support yang berada di area 875 hingga area 810.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum dengan garis MA yang berada di wilayah positif yang juga melebar, maka kecenderungan untuk menguat lebih lanjut.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI berada di area overbought, namun garis RSI yang masih menunjukkan pergerakan ke atas, artinya BBTN selanjutnya masih cenderung menguat.
Secara keseluruhan, dari fundamental yang cukup optimis menyambut new normal dikombinasikan teknikal dengan indikator BB yang semakin melebar, maka pergerakan saham BTN berpotensi menguat menuju resistance 1.170.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
(har/har)