
Analis: Setelah Menguat, IHSG Rawan Koreksi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 July 2018 08:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan analis menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Jumat (13/7) akan menguat terbatas setelah mencapai level 5.900 pada perdagangan kemarin. Meski demikian, perdagangan hari ini masih rawan koreksi karena pelaku pasar merealisasikan untung yang diperoleh selama empat hari terakhir.
Valbury Sekuritas Indonesia menilai saat ini pasar tengah menunggu rilis laporan keuangan semester I-2018 yang tentunya akan berdampak positif pada pasar. Namun, perlu diperhatikan juga kekhawatiran perang dagang antara Amerika dan China yang mulai kembali memanas akibat ancaman terbaru pemerintah AS yang tidak dapat diterima oleh China dan mengatakan ancaman itu akan membahayakan dunia.
Selain itu, tekanan terhadap rupiah masih menjadi sentimen negatif yang menghambat laju IHSG hari ini.
Meski demikian, bensin penguatan diberikan dari bursa regional dan Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Jika jejak kenaikan ini bisa diikuti bursa Asia, hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG meski kenaikannya diperkirakan kembali terbatas.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, adapun MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Namun demikian, Stochastic mulai membentuk pola dead cross di area overbought sementara RSI sudah menunjukkan overbought. Maka dari itu, indeks berpotensi mengalami aksi profit taking, sehingga berpeluang mengalami koreksi wajar.
Dia memperkirakan indeks hari ini akan bergerak di range support 5.876,77-5.845,67 poin dan resisten di 5.935,24-5.962,61 poin.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Valbury Sekuritas Indonesia menilai saat ini pasar tengah menunggu rilis laporan keuangan semester I-2018 yang tentunya akan berdampak positif pada pasar. Namun, perlu diperhatikan juga kekhawatiran perang dagang antara Amerika dan China yang mulai kembali memanas akibat ancaman terbaru pemerintah AS yang tidak dapat diterima oleh China dan mengatakan ancaman itu akan membahayakan dunia.
Selain itu, tekanan terhadap rupiah masih menjadi sentimen negatif yang menghambat laju IHSG hari ini.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, adapun MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Namun demikian, Stochastic mulai membentuk pola dead cross di area overbought sementara RSI sudah menunjukkan overbought. Maka dari itu, indeks berpotensi mengalami aksi profit taking, sehingga berpeluang mengalami koreksi wajar.
Dia memperkirakan indeks hari ini akan bergerak di range support 5.876,77-5.845,67 poin dan resisten di 5.935,24-5.962,61 poin.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular