Jual Properti Meikarta Kemurahan, Mochtar Riady Minta Maaf
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 July 2018 19:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri & Chairman Lippo Group Mochtar Riady menyampaikan permintaan maaf kepada publik karena telah menjual properti dengan harga murah kepada masyarakat khusus pihak pengembang melalui Proyek Meikarta.
Dalam acara diskusi Forum Mortgage sore ini, Bos Lippo Group tersebut merasa harga properti pada proyek tersebut membuat banyak pihak tidak senang hingga merugikan pengembang (developer) lainnya.
"Satu kesalahan saya, yaitu membangun yang murah. Disini banyak membuat orang tidak senang, saya tidak hati-hati membuat banyak orang bingung. Saya minta maaf, bukan sengaja tapi memberikan harga termurah untuk masyarakat," ungkap Mochtar, Kamis (12/7/18).
Menurut Mochtar, harga rata-rata properti di Indonesia dijual dengan harga Rp 9 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi. Namun dalam proyek tersebut pihaknya hanya menawarkan Rp 6 juta per meter persegi.
Sebelumnya, Mochtar mengira selain membantu masyarakat dengan harga property murah, pihaknya juga mampu untuk sebuah kota baru di Kawasan Industri melalu Meikarta dengan efisiensi pengerjaan proyek didorong oleh jumlah tower (gedung) properti yang banyak serta terintegrasi.
"Biaya pembangunan, konstruksi ini lebih efisien. Rencananya kami membangun pada tahap pertama jual murah biar semua orang membeli biar Kota ramai. Kalau bisa terjadi membuat tren ekonomi menjadi lebih efisien, jadi kami berani buat Kota baru," tambah Mochtar.
Mocthar mengatakan pembangunan proyek Meikarta tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan.
Permasalahan perizinan mulai muncul dengan berbagai pihak hingga ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi dan Provinsi Jawa Barat. Padahal, perizinan pembangunan di Cikarang Jawa Barat tersebut sudah ada sejak 1991 silam.
(hps) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Dalam acara diskusi Forum Mortgage sore ini, Bos Lippo Group tersebut merasa harga properti pada proyek tersebut membuat banyak pihak tidak senang hingga merugikan pengembang (developer) lainnya.
"Satu kesalahan saya, yaitu membangun yang murah. Disini banyak membuat orang tidak senang, saya tidak hati-hati membuat banyak orang bingung. Saya minta maaf, bukan sengaja tapi memberikan harga termurah untuk masyarakat," ungkap Mochtar, Kamis (12/7/18).
Sebelumnya, Mochtar mengira selain membantu masyarakat dengan harga property murah, pihaknya juga mampu untuk sebuah kota baru di Kawasan Industri melalu Meikarta dengan efisiensi pengerjaan proyek didorong oleh jumlah tower (gedung) properti yang banyak serta terintegrasi.
"Biaya pembangunan, konstruksi ini lebih efisien. Rencananya kami membangun pada tahap pertama jual murah biar semua orang membeli biar Kota ramai. Kalau bisa terjadi membuat tren ekonomi menjadi lebih efisien, jadi kami berani buat Kota baru," tambah Mochtar.
Mocthar mengatakan pembangunan proyek Meikarta tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan.
Permasalahan perizinan mulai muncul dengan berbagai pihak hingga ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi dan Provinsi Jawa Barat. Padahal, perizinan pembangunan di Cikarang Jawa Barat tersebut sudah ada sejak 1991 silam.
(hps) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular