
Ekonomi Jerman Mengecewakan, Rupiah Menguat terhadap Euro
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
11 July 2018 20:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap euro pada sore ini, menyusul rilis data terbaru survei penilaian investor terhadap perekonomian Jerman.
Pada Rabu (11/7/2018) pukul 17:00 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.844,93. Rupiah menguat tipis 0,02% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan ini mendorong harga jual euro mulai turun di bawah Rp 17.000/EUR. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 17:00 WIB:
Centre for European Economic Research merilis data terbaru per Juli 2018 terkait kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di zona Euro.
Dalam data tersebut, indeks kepercayaan sebesar -24,7 atau lebih parah dari periode sebelumnya -16,1. Nilai minus mencerminkan investor pesimis dengan pertumbuhan ekonomi Jerman.
Meski beberapa data menunjukkan ekonomi di Jerman cenderung baik, tetapi hal tersebut belum cukup meyakinkan investor terhadap prospek ekonomi di Negara Bavarian tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu rilis data inflasi.
Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan, tingkat inflasi di Jerman pada Juni sebesar 2,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau sama dengan bulan sebelumnya. Inflasi yang stagnan menimbulkan persepsi jika perekonomian tidak semaju yang dibayangkan.
Akibatnya, investor pun pesimistis terhadap prospek ekonomi Jerman ke depannya. Di sisi lain, sentimen tersebut ikut mempengaruhi pergerakan euro, sebab Jerman menjadi salah satu indikator penilaian investor terhadap Uni-Eropa.
Ketika ada rilis data ekonomi yang mengecewakan di Negara Bavarian, prospek Uni-Eropa pun dinilai memburuk. Akibatnya euro pun melemah terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lawan Euro, Rupiah Empat Hari Berturut-turut Menguat
Pada Rabu (11/7/2018) pukul 17:00 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.844,93. Rupiah menguat tipis 0,02% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan ini mendorong harga jual euro mulai turun di bawah Rp 17.000/EUR. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 17:00 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.573,00 | Rp 16.994,00 |
Bank BNI | Rp 16.653,00 | Rp 17.069,00 |
Bank BRI | Rp 16.768,72 | Rp 16.981,64 |
Bank BCA | Rp 16.64200 | Rp 17.072,00 |
Centre for European Economic Research merilis data terbaru per Juli 2018 terkait kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di zona Euro.
Dalam data tersebut, indeks kepercayaan sebesar -24,7 atau lebih parah dari periode sebelumnya -16,1. Nilai minus mencerminkan investor pesimis dengan pertumbuhan ekonomi Jerman.
Meski beberapa data menunjukkan ekonomi di Jerman cenderung baik, tetapi hal tersebut belum cukup meyakinkan investor terhadap prospek ekonomi di Negara Bavarian tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu rilis data inflasi.
Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan, tingkat inflasi di Jerman pada Juni sebesar 2,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau sama dengan bulan sebelumnya. Inflasi yang stagnan menimbulkan persepsi jika perekonomian tidak semaju yang dibayangkan.
Akibatnya, investor pun pesimistis terhadap prospek ekonomi Jerman ke depannya. Di sisi lain, sentimen tersebut ikut mempengaruhi pergerakan euro, sebab Jerman menjadi salah satu indikator penilaian investor terhadap Uni-Eropa.
Ketika ada rilis data ekonomi yang mengecewakan di Negara Bavarian, prospek Uni-Eropa pun dinilai memburuk. Akibatnya euro pun melemah terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lawan Euro, Rupiah Empat Hari Berturut-turut Menguat
Most Popular