
Trump Serang Uni Eropa, Rupiah Menguat 0,44% terhadap Euro
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 July 2018 15:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah menguat terhadap euro pada perdagangan siang ini. Penguatan ini melanjutkan tren sepekan terakhir, di mana rupiah telah menguat hingga 0,44%.
Pada Rabu (18/7/2018) pukul 14:20 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.769,34. Rupiah menguat 0,65% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Penguatan ini mendorong harga jual euro kembali di bawah Rp 17.000/EUR.
Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 14:15 WIB:
Pelemahan euro salah satunya didorong oleh ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni-Eropa terkait perdagangan. Presiden AS Donald Trump di sela-sela menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Uni Eropa sebagai musuh perdagangan.
Dikutip dari BBC, Trump mengatakan bahwa AS mempunyai banyak musuh, termasuk Rusia dan China, tetapi dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas. "Saya rasa Uni Eropa merupakan musuh, (mengingat) apa yang mereka lakukan kepada kami di perdagangan," papar Trump.
Sebelumnya, mantan taipan properti itu juga menyerang negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) minggu lalu lantaran dianggap pelit dalam belanja pertahanan.
Akibat retorika Trump itu, investor pun was-was dengan kondisi Uni Eropa. Investor mulai melepas kepemilikan mereka di pasar keuangan Eropa, salah satunya obligasi tenor 10 tahun. Pergerakan imbal hasil (yield) cenderung naik sejak awal pekan ini, hingga menyentuh 0,35%.
Hanya dalam 3 hari, yield bergerak naik hingga 45 basis poin. Kenaikan yield dapat menjadi indikator bahwa investor melepas kepemilikan di aset tersebut dan beralih ke negara lain. Euro pun melemah 0,24% terhadap dolar AS hingga pukul 14:28 WIB, termasuk terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada Rabu (18/7/2018) pukul 14:20 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.769,34. Rupiah menguat 0,65% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Penguatan ini mendorong harga jual euro kembali di bawah Rp 17.000/EUR.
Berikut data perdagangan di empat bank nasional terbesar hingga pukul 14:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 16.546,00 | Rp 16.966,00 |
Bank BNI | Rp 16.578,00 | Rp 16.994,00 |
Bank BRI | Rp 16.680,21 | Rp 16.895,12 |
Bank BCA | Rp 16.550,00 | Rp 16.977,00 |
Pelemahan euro salah satunya didorong oleh ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni-Eropa terkait perdagangan. Presiden AS Donald Trump di sela-sela menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Uni Eropa sebagai musuh perdagangan.
Dikutip dari BBC, Trump mengatakan bahwa AS mempunyai banyak musuh, termasuk Rusia dan China, tetapi dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas. "Saya rasa Uni Eropa merupakan musuh, (mengingat) apa yang mereka lakukan kepada kami di perdagangan," papar Trump.
Sebelumnya, mantan taipan properti itu juga menyerang negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) minggu lalu lantaran dianggap pelit dalam belanja pertahanan.
Akibat retorika Trump itu, investor pun was-was dengan kondisi Uni Eropa. Investor mulai melepas kepemilikan mereka di pasar keuangan Eropa, salah satunya obligasi tenor 10 tahun. Pergerakan imbal hasil (yield) cenderung naik sejak awal pekan ini, hingga menyentuh 0,35%.
Hanya dalam 3 hari, yield bergerak naik hingga 45 basis poin. Kenaikan yield dapat menjadi indikator bahwa investor melepas kepemilikan di aset tersebut dan beralih ke negara lain. Euro pun melemah 0,24% terhadap dolar AS hingga pukul 14:28 WIB, termasuk terhadap rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular