Piala Dunia 2018
Akankah Generasi Emas Belgia Senasib dengan Portugal?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 July 2018 09:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai sudah perjalanan Belgia di Piala Dunia 2018. Di babak semifinal, Belgia mesti mengakui keunggulan Prancis dengan skor tipis 0-1.
Gol tunggal Prancis dicetak seorang bek, Samuel Umtiti. Di semifinal Piala Dunia 1998, Prancis juga dibantu seorang bek untuk melaju ke final.
Kala itu, Lilian Thuram memborong dua gol yang memastikan kemenangan Prancis 2-1 atas Kroasia. Kita semua tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Namun yang disayangkan adalah lagi-lagi tim Generasi Emas Belgia gagal meraih hasil maksimal. Padahal, mereka digadang-gadang menjadi juara dunia baru.
Tidak heran karena di antara empat tim semifinalis di Rusia 2018, Belgia punya peringkat terbaik di rangking Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Saat ini Belgia duduk di peringkat tiga, hanya kalah dari Jerman dan Brasil. Bahkan tim Setan Merah sempat merasakan duduk di posisi puncak pada 2015.
Peringkat Belgia menanjak sejak 2010. Sewindu yang lalu, benih-benih Generasi Emas mulai muncul. Semakin matang, benih ini membuahkan hasil kemenangan demi kemenangan yang membuat peringkat Belgia terus meningkat.
Generasi Emas. Ya, itulah predikat yang disematkan kepada tim asuhan Roberto Martinez. Dari kiper sampai ke bangku cadangan, Belgia dihiasi bintang-bintang yang menjadi pemain kunci di berbagai klub besar.
Sebut saja Thibaut Curtois dan Eden Hazard (Chelsea), Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld (Tottenham Hotspur), Vincent Kompany dan Kevin de Bruyne (Manchester City), sampai Romelu Lukaku (Manchester United). Belgia punya segalanya karena mereka bermain dalam satu tim.
Oleh karena itu, wajar bila label Generasi Emas dibanderol di baju Hazard dan kolega. Tim ini seharusnya bisa meraih gelar.
Namun dari turnamen ke turnamen, Belgia hanya menyandang nama Generasi Emas tetapi nihil trofi. Pencapaian terbaik mereka hanya di Piala Dunia 2018 ini dengan menembus empat besar.
Piala Eropa 2016 adalah awal sebutan Generasi Emas. Namun mereka gugur di babak perempatfinal setelah dikalahkan Wales 1-3. Di Rusia 2018, prestasi mereka membaik dengan mencapai semifinal.
Kini Belgia harus move on. Lupakan Rusia 2018, dan saatnya menatap masa depan. Generasi Emas ini masih bisa membuktikan diri di Piala Eropa 2020 karena itu mungkin menjadi kesempatan terakhir mereka.
Di Rusia 2018, rata-rata usia tim Belgia adalah 27 tahun sehingga di Piala Eropa 2020 usia mereka masih 29 tahun. Masih bisa disebut Generasi Emas, meski mungkin sudah masuk waktu Maghrib.
Sementara di Piala Dunia 2022 yang rencananya digelar di Qatar, skuat ini akan punya usia rata-rata 31 tahun jika dipertahankan. Sudah bukan Maghrib lagi, tapi masuk Isya.
Gol tunggal Prancis dicetak seorang bek, Samuel Umtiti. Di semifinal Piala Dunia 1998, Prancis juga dibantu seorang bek untuk melaju ke final.
Kala itu, Lilian Thuram memborong dua gol yang memastikan kemenangan Prancis 2-1 atas Kroasia. Kita semua tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Tidak heran karena di antara empat tim semifinalis di Rusia 2018, Belgia punya peringkat terbaik di rangking Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Saat ini Belgia duduk di peringkat tiga, hanya kalah dari Jerman dan Brasil. Bahkan tim Setan Merah sempat merasakan duduk di posisi puncak pada 2015.
![]() |
Peringkat Belgia menanjak sejak 2010. Sewindu yang lalu, benih-benih Generasi Emas mulai muncul. Semakin matang, benih ini membuahkan hasil kemenangan demi kemenangan yang membuat peringkat Belgia terus meningkat.
Generasi Emas. Ya, itulah predikat yang disematkan kepada tim asuhan Roberto Martinez. Dari kiper sampai ke bangku cadangan, Belgia dihiasi bintang-bintang yang menjadi pemain kunci di berbagai klub besar.
Sebut saja Thibaut Curtois dan Eden Hazard (Chelsea), Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld (Tottenham Hotspur), Vincent Kompany dan Kevin de Bruyne (Manchester City), sampai Romelu Lukaku (Manchester United). Belgia punya segalanya karena mereka bermain dalam satu tim.
Oleh karena itu, wajar bila label Generasi Emas dibanderol di baju Hazard dan kolega. Tim ini seharusnya bisa meraih gelar.
Namun dari turnamen ke turnamen, Belgia hanya menyandang nama Generasi Emas tetapi nihil trofi. Pencapaian terbaik mereka hanya di Piala Dunia 2018 ini dengan menembus empat besar.
Piala Eropa 2016 adalah awal sebutan Generasi Emas. Namun mereka gugur di babak perempatfinal setelah dikalahkan Wales 1-3. Di Rusia 2018, prestasi mereka membaik dengan mencapai semifinal.
Kini Belgia harus move on. Lupakan Rusia 2018, dan saatnya menatap masa depan. Generasi Emas ini masih bisa membuktikan diri di Piala Eropa 2020 karena itu mungkin menjadi kesempatan terakhir mereka.
Di Rusia 2018, rata-rata usia tim Belgia adalah 27 tahun sehingga di Piala Eropa 2020 usia mereka masih 29 tahun. Masih bisa disebut Generasi Emas, meski mungkin sudah masuk waktu Maghrib.
Sementara di Piala Dunia 2022 yang rencananya digelar di Qatar, skuat ini akan punya usia rata-rata 31 tahun jika dipertahankan. Sudah bukan Maghrib lagi, tapi masuk Isya.
Next Page
Nasib Sial Generasi Emas Portugal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular