Pan Brothers: Ancaman Trump Tak Ganggu Ekspor Tekstil

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
06 July 2018 17:15
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Direktur Pan Brothers Anne Patricia yang menilai Indonesia harus lebih responsif menanggapi pernyataan Trump tersebut.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pan Brothers Tbk (PBRX), salah satu eksportir tekstil terbesar ke Amerika Serikat (AS), menilai ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah produk Indonesia, termasuk tekstil merupakan salah saru cara mengajak Indoenesia ke meja perundingan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Direktur Pan Brothers Anne Patricia yang menilai Indonesia harus lebih responsif menanggapi pernyataan Trump tersebut. "Menurut saya statement Trump merupakan sinyal kuat mengajak Indonesia untuk berunding secara intens mengenai GSP. Indonesia perlu lebih responsif terhadap itu sehingga didapat win-win solution," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/7/2018).

Anne mengakui selama ini produk tekstil asal Indonesia memang sudah dikenakan bea masuk untuk sektor clothing dan garment, yang berkisar antara 6%-20%. "Yang saya tahu dari dulu kisarannya 6%-20%, tergantung kode HS dan bahan baku pembuatannya. Sektor lain yang sudah menikmati GSP (Generalized System Preferences) yang perlu waspada," jelasnya.

Kendati demikian, Pan Brothers sebagai eksportir tekstil selalu berkontrak secara FOB (free on board), di mana perusahaan importir di AS yang membayar bea masuknya. "Either pembelinya atau forwarder mereka," lanjutnya.

Sepanjang tahun lalu, nilai ekspor PBRX ke AS tercatat sebesar US$ 142,85 juta, 26% dari total ekspornya sebesar US$ 526,34 juta. Adapun brand perusahaan yang menjadi tujuan ekspor PBRX antara lain Uniqlo, Adidas, The North Face, H&M, Polo Ralph Lauren dan lainnya.

Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari eksportir kedua, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) yang menjual produknya ke AS senilai US$ 70,44 juta, 9,05% dari total ekspornya senilai US$ 525,2 juta.

Adapun perusahaan garmen asal Solo, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) yang memiliki market cap terbesar di antara perusahaan tekstil hanya membukukan ekspor senilai US$ 24,32 juta ke negeri Paman Sam. Nilai ini hanya menyumbang 3,20% dari total ekspornya sepanjang tahun lalu sebesar US$ 404,86 juta.
(hps) Next Article Bos PBRX Bicara Soal UU Ketenagakerjaan dan Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular