Trump Ancam Perang Dagang RI, Kredit Ekspor Bisa Terpukul

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
06 July 2018 14:37
Hingga April 2018, kredit ekspor yang disalurkan bank mencapai Rp 112,43 triliun. Angka ini menurun 2,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp 115,412 triliun.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bank masih menunggu kejelasan dari adanya pengenaan tarif produk Indonesia ke Amerika Serikat. Apabila hal tersebut bisa dipastikan, perbankan baru bisa mengkalkulasi dampaknya ke kredit ekspor.

Direktur PT. Bank CIMB Niaga Tbk Frans Alimhamzah menjelaskan, ancaman perang dagang Trump ke Indonesia mungkin akan menganggu kredit ekspor.

"Mungkin akan terganggu, cuma saya masih belum bisa kalkulasi dampaknya," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/7/2018).

Di sisi lain, Presiden Direktur PT. Bank Mayapada International Tbk Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, sebelum ada kepastian industri atau sektor apa saja yang dinaikkan tarifnya maka pihaknya tidak bisa mengetahui kredit ekspor yang akan terpengaruh.

"Di samping itu sepanjang eksportir bisa mengalihkan ekspornya ke negara lain juga tidak masalah," ucap dia.

Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) hingga April 2018, kredit ekspor yang disalurkan perbankan mencapai Rp 112,43 triliun. Angka ini menurun 2,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp 115,412 triliun.

Krediit bermasalah atau non performing loan (NPL) mencapai Rp 2.459 triliun atau 2,18%.



(roy/roy) Next Article Live! Bos CTBC Bank Bicara Soal Dampak Perang Dagang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular